- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Harga Saham Meningkat 36,7% Sepanjang 2022, BNI Optimistis Capai Kinerja Gemilang di 2023
Bisa dibilang, tahun 2022 adalah tahun yang menggembirakan bagi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pasalnya, bank milik negara itu tidak hanya meraih laba bersih tertinggi sepanjang sejarah korporasi tetapi juga mengalami peningkatan harga saham hingga 36,7% secara year-on-year (yoy).
Direktur Corporate & International Banking, Silvano Rumantir, mengungkapkan bahwa capaian tersebut jauh melampaui harga saham LQ-45 alias 45 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai likuiditas dan kapitalisasi besar. Berdasarkan informasi resmi, diketahui bahwa pertumbuhan LQ-45 pada tahun 2022 hanya mencapai 0,7% secara yoy saja.
Baca Juga: Pecahkan Rekor, BNI Berhasil Raup Laba Bersih Sebesar Rp18,31 Triliun!
“BNI berhasil meraih peningkatan harga saham yang cukup signifikan walaupun tahun 2022 banyak diwarnai dengan dinamika geopolitik, harga komoditas, dan kebijakan bank sentral dunia. Oleh sebab itu, di tahun 2023, dengan adanya lebih banyak peluang yang bisa ditangkap, kami akan mengupayakan transformasi dan pemfokusan di beberapa sektor,” jelas Silvano dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.
Silvano pun membagikan tujuh kebijakan strategis yang akan dijadikan pedoman oleh BNI dalam menghadapi 2023. Kebijakan yang pertama adalah mengembangkan solusi transaksi dan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Biar bagaimanapun, fokus utama BNI selalu diarahkan ke kepuasan nasabah.
Baca Juga: Berkat Korporasi Blue Chip, Penyaluran Kredit BNI Lampaui Target di 2022
Kebijakan yang kedua adalah mengembangkan infrastruktur teknologi dan inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership. Sebagai informasi, BNI yang telah merilis layanan digital bernama BNI Mobile Banking sudah mencapai 13,6 juta user alias tumbuh 26,1% secara yoy pada tahun 2022.
Kemudian, kebijakan yang ketiga adalah peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan Fee-Based Income (FBI). Apabila kedua komponen tersebut memperoleh angka yang tinggi, laba bersih yang diperoleh perusahaan juga bisa meningkat.
Baca Juga: Melambung 68%, BNI Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah di 2022
“Kebijakan yang keempat adalah meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top-tier dan sektor prioritas, value chain, serta cross selling dengan mengutamakan budaya risiko. Kebijakan yang kelima adalah melanjutkan transformasi human capital, culture, dan operational sehingga bisa lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis,” tambahnya.
Kebijakan yang keenam adalah BNI berniat untuk memperkuat jaringan bisnis internasional dalam mendukung penetrasi pasar global. Melansir dari laman resmi BNI, bank pelat merah tersebut diketahui terus mengoptimalkan kekuatan kantor cabang luar negeri, salah satunya BNI Amsterdam, untuk menangkap kesempatan bisnis yang terus tumbuh. Selain itu, BNI juga memanfaatkan jaringan internasional yang dimiliki untuk membawa nasabah go global sekaligus menarik investor ke Indonesia.
Baca Juga: Hartadinata Abadi Dapat Suntikan Pembiayaan Senilai Rp2,4 Triliun dari BNI
Kebijakan ketujuh yang juga tidak kalah penting adalah BNI ingin mengoptimalisasi sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi perusahaan anak. Adapun anak perusahaan BNI meliputi BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life, BNI Remittance, BNI Asset Management, Bank Mayora, dan BNI Ventures.
Baca Juga: Telah Salurkan KPR Rp260,93 Miliar Sepanjang 2022, BNI Griya Gelar Akad Massal Bersama Perumnas
“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, kami percaya dan optimis akan mencetak kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2023 ini,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella