Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dengarin nih! Ma'ruf Amin Angkat Suara Soal Biaya Haji 2023, Katanya...

        Dengarin nih! Ma'ruf Amin Angkat Suara Soal Biaya Haji 2023, Katanya... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan biaya haji 2023 memang perlu dilakukan penyesuaian. Sebab subsidi ongkos haji tahun 2022 dinilai terlalu besar hingga mencapai 59 persen.

        Menurutnya, jika hal itu terus dibiarkan maka nilai pokok akan ikut tergerus. Lalu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) tak bisa lagi memberikan subsidi haji pada tahun-tahun berikutnya atau tak akan optimal. Baca Juga: Ongkos Ibadah Haji Mau Pemerintah Naikkan, Pengamat Singgung Pembiayaan Proyek Mercusuar: Publik Tahu Pemerintah Sedang Mencari Dana!

        "Karena itu perlu ada penyesuaian harga yang kalau pun disubsidi itu tidak membuat terhentinya subsidi itu nanti. Jadi sustainability pemberian subsidi itu supaya tidak terganggu," kata Ma'ruf kepada wartawan di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

        Terkait komposisi penyesuaian biaya haji 2023, telah diusulkan oleh Menteri Agama beberapa waktu lalu. Dimana dalam Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444H/2023M menjadi 70% Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dan 30% nilai manfaat.

        Dia menyebut usulan tersebut masih akan dibahas bersama DPR RI untuk dicarikan solusi. Jika nantinya Biaya Haji tetap harus disubsidi, dia berharap agar besarannya proposional sehingga tak mengganggu subsidi para calon jamaah haji di tahun berikutnya. 

        "Andaikata pun harus disubsidi, subsidi itu tidak menganggu nanti subsidi-subsidi untuk para haji berikutnya itu saya kira. Tapi kalau model seperti yang kemarin, itu memang membahayakan, subsidinya terlalu besar sampai 59 persen," terangnya.

        Terakhir dia berharap, pembiayaan haji 2023 dapat lebih rasional, serta dapat dipahami oleh calon jamaah haji ke depan agar berkeadilan dan berkelanjutan untuk semua antrian jamaah haji di Indonesia. 

        "Saya harapkan nanti ketemulah besaran yang lebih rasional, yang bisa dipahami oleh para jamaah yang akan berhaji dan juga sustainability subsidi yang diberikan tidak terganggu," tutupnya. Baca Juga: Heboh Masalah Kenaikan Biaya Haji, Jokowi Heran: Belum Final Kok Ramai!

        Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah mengusulkan  biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi menjadi Rp98,89 juta per jemaah, naik Rp514,88 ribu dibanding tahun lalu.

        Dari jumlah tersebut, biaya yang perlu ditanggung jamaah mencapai 70% atau Rp69,19 juta per orang. Sementara 30% atau Rp29,7 juta sisanya dibayarkan dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: