Said Didu: Standar Keselamatan Kerja di Perusahaan Tambang Asal China Sangat Rendah
Eks Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menyoroti soal rendahnya tingkat keselataman kerja di perusahaan pertambangan asal China di Tanah Air.
Ia menyebut sejumlah perusahaan tambang asal negara lain, seperti PT Freeport Indonesia asal Amerika Serikat serta PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) asal Jepang, yang tak pernah terdengar isu kecelakaan kerja.
Sementara itu, perusahaan pertambangan yang berasal dari China kerap kali mengalami kejadian kecelakaan kerja.
Baca Juga: Said Didu: Kerusuhan Morowali adalah Puncak Letusan Ketidakadilan di Industri Tambang
"Menariknya, pejabat yang terkait diam semua," kata Said Didu, dikutip dari Youtube MSD, Jumat (3/2/2023).
Said Didu mencontohkan kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) yang tak digubris oleh pengambil kebijakan, seperti terbakarnya seorang pekerja wanita di crane.
"Pernah nggak kita mendengarkan ada pejabatan menyatakan berduka cita atas korban-korban yang terjadi di PT GNI? Tidak pernah. Padahal rakyatnya sendiri yang menjadi korban," ujar dia.
Dari informasi yang ia miliki, ia juga melihat betapa minimnya standar keselamatan kerja di PT GNI. Padahal, pertambangan harusnya memiliki standar keselamatan kerja yang tinggi mengingat risiko dari operasional perusahaan itu sendiri.
"Betapa kita bisa menyatakan pejabat kita sensitivitas kemanusiaannya hilang akibat ada sesuatu dari pertambangan China," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: