Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Segera Kirim Bantuan SAR dan Logistik Pasca Gempa Turki-Suriah Tewaskan 15 Ribu Lebih Jiwa

        Indonesia Segera Kirim Bantuan SAR dan Logistik Pasca Gempa Turki-Suriah Tewaskan 15 Ribu Lebih Jiwa Kredit Foto: Reuters/Mahmoud Hassano
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk membantu korban gempa Turki dan Suriah.

        Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pemberian bantuan ini berupa Tim Emergency Medical Team (EMT), Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR), dan dukungan logistik peralatan dan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana.

        Baca Juga: Profesor Turki Penasaran Ambruknya Bangunan Tembus Ribuan: Kayak Pancake, Insinyur Paling Tidak Suka!

        "Saya tadi baru menghadap Presiden tentang rencana pemerintah untuk memberikan bantuan di Turki dan Suriah. Intinya Presiden memberikan perintah kepada Menko PMK untuk mengoordinasikan bantuan ke Turki dan Suriah secepat mungkin," ujar Menko PMK dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait rencana percepatan bantuan kemanusiaan gempa di Turki dan Suriah, di Ruang Rapat Menko PMK, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

        Kepala BNPB, Suharyanto, menyampaikan pembiayaan pemberian bantuan kepada Turki dan Suriah dapat menggunakan dana siap pakai.

        "Selanjutnya adalah beberapa bahan logistik seperti selimut yang memang sangat diperlukan karena di sana sedang winter, matras, baju dingin, keranjang, detergen, dan lainnya. Selain itu, pemerintah juga perlu segera mengirimkan tenaga medis dan SAR," ujar Suharyanto. 

        Seperti diketahui, suhu udara di lokasi kejadian memang sedang sangat dingin, bisa sampai minus 9 derajat Celcius. 

        Baca Juga: Rakyat Turki Malah Terpecah Gegara Gempa, Rezim Erdogan Bikin Kecewa: Kami Bayar Pajak, Hasilnya Ini?

        Pemerintah juga akan membentuk tim pengiriman bantuan pemerintah Republik Indonesia untuk Bencana Gempa Turki yang akan dikoordinasikan oleh BNPB. Tim bantuan akan terdiri dari Tim Emergency Medical Team (EMT) berupa tenaga medis, dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Tim Middle Urban Search and Rescue (MUSAR) dikoordinasikan oleh BASARNAS.

        Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan Kemenkes telah membentuk EMT yang merupakan tim medis darurat atau emergency yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana. 

        Untuk minggu pertama, lanjutnya, layanan yang paling penting adalah gawat darurat dan prosedur bedah karena korban gempa banyak yang patah tulang dan perlu dioperasi karena luka. Kemudian untuk minggu kedua, penanganan penyakit menular dan penyakit kronik yang berkaitan dengan situasi kondisi tempat pengungsian yang tidak higienis. 

        "Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan 6,8 ton logistik kesehatan yang akan dikirimkan sesuai perencanaan prosedur medik yang telah direncanakan pada minggu pertama dan kedua," tambahnya.

        Baca Juga: Sudah Turki Dihantam Gempa, Erdogan Kini Dibikin Ketar-Ketir Pesan dari Ekonom

        Di akhir rapat, Menko PMK menambahkan bahwasanya yang akan diberangkatkan terlebih dahulu adalah personel yang akan dikoordinasikan oleh BNPB, mulai dari personel sumbernya dari mana serta jadwal keberangkatanya. Selain itu, Menko PMK menambahkan agar mempersiapkan anggaran untuk segera diputuskan beserta dukungan transportasi. 

        Kabar terbaru, korban jiwa akibat gempa magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) terus bertambah. Hingga Kamis (9/2/2023) pagi waktu setempat, korban tewas telah mencapai 15.383 orang.

        Korban tewas di Turki terdapat 12.391 jiwa dan di Suriah setidaknya 2.992 orang. Di antaranya, 2 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban gempa di Turki dan Suriah.

        Baca Juga: Turki Lebih Disorot, Peneliti Miris Lihat Situasi yang Terjadi di Suriah karena...

        KBRI di Ankara menyampaikan 2 WNI itu merupakan ibu dan anak. Suaminya yang berkebangsaan Turki juga meninggal.

        Selain itu, ada 10 WNI yang mengalami luka-luka dan sudah ditangani, serta 5 WNI yang sampai saat ini masih hilang kontak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: