Upselling dan cross selling adalah cara menambah penghasilan lebih besar tanpa budget marketing di bisnis kuliner. Misalnya seorang pelanggan membeli ayam, kemudian kita tawarkan membeli tambahan kentang goreng dan sosis seharga Rp12 ribu.
Jika kita berhasil menjual ke 10 orang pelanggan, maka kita mendapatkan tambahan Rp120 ribu. Bayangkan hal itu berhasil kita lakukan selama satu bulan atau 30 hari, itu berarti kita mendapatkan tambahan Rp3,6 juta dan dalam satu tahun, kita akan mendapatkan Rp43,2 juta.
Mengutip YouTube Foodizz Channel, berikut cara melakukan upselling dan cross selling!
Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan Bagi Freelance Content Creator
1. Mengetahui kebutuhan pelanggan
Memahami kebutuhan pelanggan adalah hal yang penting. Pasalnya tak semua pelanggan butuh dilakukan upselling.
Misalnya ada yang memesan minuman untuk sambil berkendara, akan gagal jika kamu menawarkan indomie rebus karena tidak bisa dilakukan sambil mengemudi. Tapi jika kamu menawarkan snack ringan bisa saja berhasil.
2. Bijaksana dalam menawarkan produk
Lakukan penawaran produk dengan cara yang menarik dan asyik. Jangan terlalu memaksa karena akan membuat konsumen tak nyaman, kesal hingga mengkomplain.
3. Yakinkan dan beri alasan kuat agar pembeli tertarik
Di tengah penawaran upselling, akan ada masa di mana konsumen ragu dalam memutuskan. Di sinilah kamu harus menemukan celah dengan menguasai produk tersebut agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Namun, cara agar upselling berhasil adalah cara komunikasi yang dilakukan. Sehingga pengusaha harus melakukan hal ini kepada karyawan:
- Buat SOP Upselling dan cross selling
- Training karyawan yang bertugas upselling dan cros selling
- Evaluasi secara bertahap proses di lapangan
- Lakukan dengan konsisten dan disiplin
- Terapkan SOP yang mudah dipahami karyawan
Jangan lupa langsung dipraktekkan ya!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: