Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketika Megawati Kehabisan Kata Respons Masalah Rafael Alun: Untuk Apa Indonesia Merdeka kalau Birokratnya Sendiri... Sudahlah

        Ketika Megawati Kehabisan Kata Respons Masalah Rafael Alun: Untuk Apa Indonesia Merdeka kalau Birokratnya Sendiri... Sudahlah Kredit Foto: Tangkap Layar/YouTube Arsip Nasional RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus penganiayaan Mario Dandy Satrio yang merembet pada harta ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, turut memantik respons Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

        Megawati merasa prihatin atas kasus yang telah menimpa Ditjen Pajak Kemenkeu belakangan ini. Presiden RI ke-5 ini menyebut bahwa keprihatinannya tersebut bertuju pada kondisi para pegawai pajak yang tidak taat membayar pajak dan kerap hidup dengan hedon atas kekayaannya.

        Baca Juga: Sindir Keras Rafael Alun, KH Said Aqil Beri Ultimatum: Ulama Bisa Ajak Warga NU Tak Bayar Pajak

        Berikut 4 poin pernyataan Megawati soal kasus Ditjen Pajak:

        Prihatin dengan kasus Ditjen Pajak

        Megawati Soekarnoputri merasa sangat prihatin atas kasus yang telah menimpa Ditjen Pajak baru-baru ini. Ia juga menyayangkan perilaku dan kondisi para pegawai pajak yang hidup bergelimang harta tetapi tidak taat dalam membayar pajak.

        Setiap warga berhak mendapat manfaat adil dari pajak

        Putri Presiden pertama Republik Indonesia tersebut menekankan setiap warga negara berhak untuk mendapatkan manfaat yang adil dari hasil pengelolaan pajak. Ia tidak mengecualikan baik itu laki-laki maupun perempuan, baik itu miskin ataupun kaya, masih memiliki hak yang sama jika memang memiliki kemauan. Ia berharap terjadi pembersihan untuk Indonesia.

        Dukung Kemenkeu melakukan "pembersihan" di lingkungannya

        Megawati Soekarnoputri mengaku memberikan dukungan penuh kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan kementeriannya. Ia menyebut bahwa dirinya mendukung 100 persen penuh kepada Sri Mulyani terkait dengan masalah yang sangat memalukan di bidang keuangan terlebih lagi di bidang pajak.

        Sebut "Untuk Apa Merdeka, Kalau Rakyatnya, Sudahlah"

        Dalam pernyataannya yang mengungkapkan keprihatinan atas kasus yang terjadi di Ditjen Pajak ini, Megawati menyebutkan sebuah pernyataan.

        "Untuk apa Indonesia merdeka kalau rakyatnya sendiri, birokratnya sendiri, sudahlah," tutur Megawati seperti kehabisan kata untuk menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

        Baca Juga: Akui Lelah dan Minta Dikasihani, Warganet Gak Kasih Ampun Rafael Alun: Anak Bapak Aja Bilang 'Gak Peduli Anak Orang Mati'

        Saat ini, Ditjen Pajak memang tengah menjadi sorotan setelah Mario Dandy Satriyo, putra dari seorang pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo, menganiaya David, putra dari pengurus GP Ansor.

        Kasus tersebut pun kemudian mengantarkan publik pada pembongkaran harta fantastis yang dimiliki oleh Rafael. Melansir dari laman resmi laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan oleh Rafael pada tahun 2021, total kekayaannya mencapai Rp56,1 miliar, hampir menandingi Menteri Keuangan Sri Mulyani.

        Saat ini, Rafael telah menjalankan proses klarifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kekayaannya. Dalam pemeriksaan tersebut, KPK telah mendalami kepemilikan Jeep Rubicon dan juga Harley Davidson.

        Hal tersebut dilakukan sebab dua aset yang kerap dipamerkan oleh putra Rafael, Mario Dandy, tersebut tidak tercantum dalam LHKPN-nya. KPK pun turut mengonfirmasi kepada Rafael terkait dugaan kepemilikan rumah mewah di beberapa daerah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: