Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya meresmikan Pusat Ilmu Kebumian Siti Nurbaya Center (SNC) di Fakultas Geografi UGM, Rabu (15/3/2023). Pusat informasi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi iklim, peta bencana, serta kualitas air dan udara melalui penyediaan data spasial.
Hadirnya SNC diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang ilmu kebumian melalui penyediaan data dan informasi yang akurat dan terbaru.
Baca Juga: Jogja Masih Seleksi Sekda, Sekjen Kemendagri Ungkap Kriteria: Dia Harus Bisa Menjembatani...
Dengan adanya SNC, diharapkan dapat tercipta kebijakan yang akurat dan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah lingkungan hidup di Indonesia yang akan membantu pemerintah, masyarakat, dan industri dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga kelestarian alam dan keberlanjutan pembangunan.
Pada kesempatan itu, Siti , bersama Wakil Rektor IV UGM dan Dekan Fakultas Geografi UGM, serta para Akademisi dan Pimpinan himpunan profesi Geografi dan Geologi mengunjungi Fakultas Geografi UGM.
Kunjungan kerjanya kali ini bertujuan untuk memantapkan Pusat Studi Kebumian/Earth Sciences and Environment, di Fakultas Geografi UGM, yang telah dirintis sejak tahun 2017.
Pusat studi ini dirancang untuk pelayanan akademik dan masyarakat/praktisi terkait dengan informasi dan penghimpunan hasil-hasil penelitian dengan basis landscape ecology. Termasuk juga berbagai hasil studi seperti KLHS, RTRW dan studi-studi tematik.
Baca Juga: Nyalahin Anies Baswedan Soal Plumpang, Boikot Mengancam Kubu Zulkifli Hasan: Semoga Warga Jakarta...
“Pemerintah dalam hal ini KLHK mendukung konsolidasi dan pengembangan Earth Sciences yang mencakup segala dimensi biosfir dan terlebih lagi dengan kondisi perubahan iklim sekarang dan ke depan sebagai tantangan berat,” kata Siti.
Lebih lanjut Menteri Siti menyampaikan bahwa melalui Pusat Studi Kebumian ini hal-hal berkaitan dengan kebumian menyangkut fenomena alam, kewaspadaan bencana, manfaat kekayaan alam, pemanfaatan alam, dll akan dihimpun dan dirangkum dengan penataan informasi dari data yang begitu melimpah. Subyek dimaksud merupakan bagian dari rumpun dasar keilmuan geografi. Untuk tahap awal, akan fokus pada informasi hasil penelitian berbasis Geo-reference dan Geo-science.
Baca Juga: Pede Menurunkan Emisi, KLHK Melanjutkan Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink di Gorontalo
“Pendekatan pelayanan melalui pusat studi earth sciences dan lingkungan, dengan basis geografi sangat penting dan menjadi kebutuhan saat ini dan ke depan. Kita pikirkan juga lebih lanjut untuk bisa dibangun Fakultas Geografi paling sedikit satu di tiap pulau besar dan tentu saja di IKN,” ujarnya.
Kemudian, Menteri Siti mengungkapkan earth centre ini juga perlu dilengkapi dengan field observatory. Untuk temanya dapat disesuaikan dengan hal-hal yang penting bagi masyarakat.
“KLHK akan terus mendukung hadirnya field observatory bagi kepentingan edukasi dan ekonomi masyarakat juga selain kewaspadaan bencana, seperti untuk industri gemstone dsb,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar