Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saat Jurnalis Bandung Berbagi Ilmu dengan Para Santri

        Saat Jurnalis Bandung Berbagi Ilmu dengan Para Santri Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Tak ada sesi wawancara, tak ada kejar mengejar narasumber hingga menulis naskah berita, para pewarta di Kota Bandung fokus untuk mendapat siraman rohani dari pengurus pondok pesantren.

        Pewarta yang tergabung Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat ini mengikuti kegiatan bertajuk Jurnalis Nyantri. Berlangsung di Pondok Pesantren Ulul Albab di Bojong Koneng, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung.

        Baca Juga: Jurnalis Amerika Ditahan Rusia, Tuduhannya Gak Main-main, Lihat!

        Di sana, mereka yang sehari-hari sibuk dengan aktivitas jurnalistik harus meninggalkan dulu kesibukannya. Para jurnalis berbaur dengan para santri yang ada di pesantren tersebut serta mengikuti aktivitas yang biasa dilakukan santri-santri itu.

        Pembekalan keagamaan jadi fokus utama dari kegiatan ini. Seluruh anggota IJTI Jabar yang hadir mendapat transfer knowledge dari para ustaz di Ponpes Ulul Albab. 

        Ketua IJTI Jawa Barat, Iqwan Sabba Romli, mengatakan kegiatan ini adalah tahun ketiga Jurnalis Nyantri diselenggarakan. Menurutnya, kegiatan ini diselenggarakan demi memberikan warna baru dalam kehidupan sehari-hari seorang jurnalis sekaligus ajang memoles diri di bulan yang suci.

        "Ini kegiatan rutin IJTI Jabar sekarang Jurnalis Nyantri ketiga, kenapa santri karena teman-teman jurnalis ini setiap hari selalu berkutat dengan kegiatan kejurnalistikan," kata Iqwan, Senin (10/4/2023).

        "Kita di bulan Ramadan memanfaatkan waktu satu hari di ponpes untuk mengaji, memberikan nilai manfaat mencari ilmu keagamaan bersama santri, intinya menempa ilmu agamanya," ungkapnya.

        Baca Juga: Dengerin, Begini Hitung-hitungan Jurnalis Italia Soal Nasib Indonesia yang Tolak Timnas Israel

        Bukan cuma itu, IJTI Jabar juga turut memberikan pengetahuan soal jurnalistik kepada santri di Ponpes Ulul Albab. Santri-santri diajarkan cara bagaimana menjadi seorang jurnalis, mengambil gambar, hingga menulis naskah berita.

        "Kita bukan cuma menimpa ilmu untuk jurnalis tapi kita juga mentransfer ilmu jurnalistik kepada para santri memberikan pemahaman, bagaimana cara mengambil gambar, menjadikan sebuah informasi itu jadi sebuah pemberitaan yang baik, dan menjadi seorang jurnalis yang baik kepada santri," jelasnya.

        Selain itu, IJTI Jabar juga turut mengampanyekan pentingnya budaya literasi kepada santri di era digitalisasi informasi. Menurut Iqwan, kalangan santri kerap 'dilupakan' soal pemahaman digital, karena itulah, IJTI hadir.

        "Kita juga memberikan ilmu literasi informasi dan digital, sekarang era disrupsi informasi, santri harus paham apa itu literasi informasi yang kerap dibelakangkan di bidang ini. Makanya kita hadir untuk memberikan literasi ini," ungkapnya.

        Baca Juga: Jurnalis AS Bandingkan Elon Musk dan Steve Jobs: Mengabaikan Media Tidak Membuat Liputan Negatif Hilang

        Sementara itu, Syahrul Ramdani, Pengurus Ponpes Ulul Albab, mengungkapkan kehadiran para jurnalis begitu disambut antusias santri. Sebab, ini jadi pengalaman pertama para santri bisa mengetahui langsung proses pembuatan berita.

        "Dari awal begitu antusias dari para santri dan jadi pengalaman baru terkait bagaimana dari awal pembuatan berita dan aturannya sebagai jurnalis dan ternyata anak-anak jadi tahu, tidak semudah yang dipikirkan (membuat berita)," katanya.

        Menurutnya, sebanyak 186 santri yang ada tampak semangat mengetahui dunia jurnalistik. Selain mendapat pengalaman baru, santri-santri juga banyak mendapat informasi tambahan yang selama ini tidak pernah diketahui.

        "Karena keterbatasan sarana sehingga informasi yang didapat jadi kurang sehingga kedatangan jurnalis memberikan ilmu banyak sehingga membantu kami memahami segala sesuatu yang tidak kami ketahui," ucapnya.

        Baca Juga: Dewan Pers: Perlindungan terhadap Jurnalis Jadi PR Bersama

        Pada kesempatan yang sama, Kabid IKP Diskominfo Jabar Faiz Rahman menambahkan, apa yang dilakukan IJTI Jabar ini adalah hal positif yang tidak banyak dilakukan oleh organisasi profesi. Sebab, transfer knowledge melalui kegiatan Jurnalis Nyantri ini begitu berdampak langsung kepada masyarakat.

        "Knowledge yang ditransfer ini seputar jurnalisme dan sebaliknya dengan Jurnalis Nyantri ini secara nilai dari pesantren memberikan efek sebaliknya, mewarnai nilai organisasi bahwa IJTI jabar mengedepankan asas kebermanfaatan kepada masyarakat dan ini jarang ditemui di sebuah organisasi profesi, outputnya langsung kepada masyarakat," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: