Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam, Kepulauan Riau.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan peluncuran program ini diharapkan menjadi awal pengembangan Kawasan Rempang sebagai kawasan yang berdaya saing tinggi.
Baca Juga: Menko Airlangga: Ratusan Juta Hektare Hutan RI Bisa Tuai Nilai Ekonomi Karbon Rp8.000 Triliun
"Terutama dalam pengembangan industri, pariwisata, dan jasa, dengan memberikan berbagai fasilitas dan insentif baik fiskal maupun non fiskal," kata Airlangga, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (13/4/2023).
Airlangga menyebut Kawasan Rempang tentunya diharapkan dapat menjadi tujuan investasi, terutama investor asing, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan regional.
"Pengembangan Kawasan Rempang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari arah kebijakan dan langkah-langkah strategis pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang telah disusun dalam Rencana Induk Pengembangan KPBPB BBK yang diharapkan Perpres-nya dapat segera ditetapkan," jelasnya.
Dia menuturkan, dalam Rencana Induk tersebut, telah ditetapkan arah pengembangan Kawasan Rempang untuk industri, jasa, dan pariwisata.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Unsur Inti Koalisi Besar adalah KIB dan KKIR, Gak Ada PDIP?
"Nah tentu dengan rencana induk ini diharapkan Kawasan Rempang bisa dikembangkan untuk industri, jasa, dan pariwisata, dan diharapkan efeknya bisa berkembang. Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, (sehingga) diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di Kawasan tersebut," tuturnya.
Airlangga berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikan spillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
Dia menilai, letak Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
"Hal ini ditambah dengan peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship pada Tahun 2023 yang akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitas ekonomi di negara ASEAN lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Dana THR Idealnya untuk Investasi atau Bayar Utang? Berikut Penjelasannya...
Airlangga mengungkapkan pelaksanaan rencana investasi yang dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha secara keseluruhan sampai dengan Tahun 2080 sebesar kurang lebih Rp381 triliun, yang mampu menyerap tenaga kerja langsung sejumlah 306.000 orang.
"Investasi yang akan dilakukan antara lain industri menengah, industri manufaktur dan logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi," jelasnya.
Airlangga menyampaikan, untuk Tahap I sampai dengan Tahun 2040, akan direalisasikan investasi sekitar Rp29 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak kurang lebih 186.000 orang melalui pengembangan industri manufaktur dan logistik, pariwisata MICE, dan kegiatan perumahan yang didukung oleh perdagangan dan jasa.
Baca Juga: Bitcoin Terus Bersinar, 98% Arus Masuk ke Produk Investasi Kripto
Terakhir, Airlangga lantas menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait dan berharap agar perencanaan pengembangan ini bisa berjalan dengan baik.
"Nah tentu saya bergembira karena ini merupakan perjalanan yang sangat panjang, dan diharapkan ini bisa mengubah cakrawala di sekitar Singapura dan Batam. Kalau sekarang kita di Batam, kita lihat yang menyala adalah Singapura. Nah saya berharap kalau kita di Singapura yang nyala adalah Batam," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas