Menko Airlangga: Ratusan Juta Hektare Hutan RI Bisa Tuai Nilai Ekonomi Karbon Rp8.000 Triliun
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Kawasan Hutan Indonesia dengan luas total 125,76 juta hektare berpotensi mendatangkan nilai ekonomi karbon mencapai US$565.9 miliar atau sekitar Rp8.000 triliun.
Airlangga mengatakan, di saat dunia sedang mencari solusi untuk pulih dari krisis, peran dan fungsi hutan menjadi tumpuan terdepan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian yang lestari dan berkelanjutan.
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Nasional, Menko Airlangga Dorong Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria
Menurutnya, hutan mampu menjadi modal penggerak ekonomi dalam pembangunan nasional sehingga hutan harus dijaga, dikelola, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan generasi sekarang maupun yang akan datang.
"Hutan berperan sebagai penggerak ekonomi, antara lain sebagai penyedia devisa, penyedia modal awal dalam pembangunan berbagai sektor, dan penyedia lapangan kerja lewat kegiatan penanaman, pemeliharaan, perlindungan hutan, pemanenan hasil hutan, dan industri hasil hutan," papar Airlangga Hartarto, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Perhutani Terima 4 Penghargaan Bidang Teknologi dan Inovasi
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Airlangga mengungkapkan total luas Kawasan Hutan Indonesia mencapai sebanyak 125,76 juta hektare atau mencakup sekitar 62,97% dari luas daratan Indonesia, dan saat ini menjadi yang terbesar ke-8 di dunia.
"Akan tetapi, pada Kongres Kehutanan Indonesia 2022, sektor kehutanan Indonesia baru berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 0,66%, jadi jumlah ini relatif kecil jika dibandingkan dengan luasan hutan Indonesia," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement