Umbar Hasil Presidensi G20, Sri Mulyani: $81,6 Miliar Dijanjikan untuk Negara Rentan!
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan pengalamannya dalam Presidensi G20 Indonesia pada High-Level Interactive Seminar yang diselenggarakan oleh Islamic Development Bank (IsDB) di Jeddah, Arab Saudi.
"Melanjutkan agenda saya di Jeddah hari ini, saya berbagi pengalaman Presidensi G20 Indonesia pada High-Level Interactive Seminar yang diselenggarakan Islamic Development Bank," ujarnya, dalam acara High-Level Interactive Seminar: Key Achievements of the G20 Indonesian Presidency, dikutip Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Sri Mulyani Pamer Indonesia Punya Dana USD551,7 Juta Buat Bantu Negara Tertinggal
Menurut Sri Mulyani, Presidensi G20 Indonesia berhasil meraih capaian penting bagi perekonomian dunia. Dalam situasi ketegangan global, kata dia, Presidensi Indonesia berhasil melahirkan leaders declaration, utamanya pada tiga agenda prioritas.
"Pertama, menguatkan sistem kesehatan global. Kedua, mengakselerasi transisi energi. Ketiga, transformasi digital," jelasnya.
Tidak berhenti di situ, lanjut dia, capaian signifikan Presidensi G20 Indonesia juga mencakup deklarasi untuk mengimplementasikan Two-Pillar International Tax Package pada G20 Bali Leaders' Declaration pada November 2022 lalu.
"Selain itu, negara anggota G20 juga telah menjanjikan $81,6 Milyar melalui Resilience and Sustainability Trust (RST) untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan, termasuk yang disebabkan oleh pandemi dan perubahan iklim," ungkapnya.
Sri Mulyani menambahkan, Presidensi G20 Indonesia juga menekankan pada pentingnya mekanisme transisi energi (Energy Transition Mechanism/ETM) sebagai skema untuk mencapai target net-zero emission.
"Sebagai Troika G20, Indonesia akan terus mengadvokasikan pentingnya pandemic fund, kegiatan transisi energi, serta ETM pada Presidensi India tahun ini," pungkasnya.
Terakhir, Sri Mulyani lalu menghaturkan rasa terima kasihnya kepada IsDB atas dukungannya bagi Indonesia selama memegang Presidensi G20 pada 2022 lalu.
"Kerja sama merupakan jalan untuk mewujudkan keadilan dan kemajuan dalam kondisi geopolitik yang sangat dinamis," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar