Suami Puan Maharani Diisukan Terjerat dalam Korupsi BTS Kominfo, Rocky Gerung: Gak Mungkin Hanya Johnny G Plate Seorang…
Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengungkapkan bahwa sangat sulit membayangkan jika korupsi BTS 4G Kominfo hanya Johnny G Plate sendiri yang melakukannya.
Menurut dia, algoritma kasus BTS 4G Kominfo itu menunjukan beberapa orang yang dicurigai selain Johnny.
Diketahui sebelumnya, usai ditangkapnya Johnny G Plate atas kasus dugaan korupsi tower BTS yang merugikan negara hingga 8,32 triliun rupiah, muncul dugaan nama-nama lain di balik mega korupsi ini.
Baca Juga: Ekspor Pasir Bakal Perluas Teritori Singapura, Rocky Gerung: 'Yang Penting Ambisi Terpenuhi Dulu'
Salah satu nama yang muncul adalah Happy Hapsoro, suami Puan Maharani sekaligus menantu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Selain Happy, melalui pesan di aplikasi WhatsApp nama-nama lainnya adalah Sakti Wahyu Trenggono, anak Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Kita sebut korupsi itu artinya ada jaringan yang mesti amankan hasil korupsi dan mesti dibagi rata situ kan,” papar Rocky dalam kanal YouTube-nya, seperti dilansir Kamis (01/06/23).
Rocky juga menambahkan bahwa korupsi selalu disembunyikan di dalam peristiwa politik. Ini dikatakannya usai Hasto membantah keterlibatan dalam kasus korupsi tersebut.
“Nah sekarang kita dengar keterangan dari Hasto yang mengatakan jika PDIP tidak terlibat dalam kasus tersebut,” jelas Rocky.
Menurut Rocky dari sikap defensif itu menunjukkan ada hal yang belum clear. Atau memang lebih lebih dari sekedar dua atau tiga tokoh itu langsung masuk ke dalam tim kampanye atau tokoh-tokoh kunci di beberapa partai politik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Bakal Cawe-cawe di Pilpres 2024, Rocky Gerung Ungkap Bahaya yang akan Mengintai
“Kita sukar untuk percaya kalau korupsi itu menyangkut 1-2 orang, korupsi itu disebut berjamaah dan ada jaringan. Jaringan itulah yang harus dibuka. Kita terima saja keterangan Hasto sebagai keterangan awal dan tentu itu adalah keterangan yang masuk akal dari partai politik,” ungkap Rocky.
Sedangkan Hasto sendiri juga sempat mengingatkan bahwa PDI Perjuangan sendiri pernah mengalami hal yang pahit ketika ada kadernya menyalahgunakan kewenangan.
“Partai melakukan upaya melihat ke dalam untuk melakukan pembenahan dalam seluruh aspek kehidupan kepartaian yang memang didedikasikan untuk rakyat, bangsa dan negara,” jelas Hasto.
“Jadi berbagai isu tersebut sama sekali tidak benar, partai tidak pernah merancang suatu kebijakan-kebijakan yang sifatnya bertentangan dengan cita-cita reformasi dan komitmen di dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih,” tegas Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait: