Dolar Amerika Serikat (AS) telah menjadi mata uang internasional yang dominan dalam beberapa dekade terakhir. Setelah perang dunia kedua, pada 1944, negara-negara dari seluruh dunia bertemu di Bretton Woods, New Hampshire untuk membentuk sistem nilai tukar yang dikenal sebagai Sistem Bretton Woods. Dalam sistem ini, dolar AS ditetapkan sebagai mata uang cadangan internasional resmi.
Ekonom dan peneliti Indef, Rusli Abdulllah mengatakan bahwa penyebab utama dolar AS menjadi mata uang internasional adalah perang dunia pertama dimenangkan oleh blok sekutu, yakni AS, Inggris, dan Prancis.
“Stimulusnya ataupun penyebabnya adalah perang dunia pertama. Perang dunia pertama itu kan dulu dimenangkan oleh blok sekutu, ya Amerika, Inggris, Prancis seperti itu. Menang melawan Jerman di Eropa,” terang Rusli, dikutip dari kanal Youtube LPPI pada Selasa (11/7/2023).
Baca Juga: Sejarah Dolar AS Jadi Mata Uang Dunia dan Efek Ngeri Dedolarisasi Bagi Ekonomi Global, Simak!
Pascakemenangan, kondisi ekonomi negara-negara tersebut mengalami ketidakstabilan. Agar produksi negara AS tetap bisa diekspor untuk menambah pendapatan, mereka mendevaluasi mata uang menjadi lebih murah.
“Nah, caranya itu mereka zaman dulu, namanya mendevaluasi mata uang mereka. Misalnya Amerika ekspor ke Jerman untuk didevaluasikan mata uangnya, sehingga jadi lebih murah dong, jadi Jerman bisa beli,” imbuhnya.
Pada perang dunia kedua, blok sekutu kembali memenangkan peperangan. Setelah itu, sekitar 700 orang perwakilan dari 40 negara dunia berkumpul di Bretton Woods, New Hampshire pada 1944 untuk menghadiri delegasi yang dipimpin oleh AS.
Rusli mengatakan bahwa mereka berunding panjang agar tidak melakukan peperangan kembali. Pada perundingan itu juga, mereka mengambil kesepakatan bahwa mata uang AS terpilih sebagai mata uang internasional.
“Mereka sadar, kalau nanti perang dunia dua selesai, kita enggak mau nih kejadian tahun perang dunia pertama. Mereka saling proteksi dan sebagainya, akhirnya ada satu currency (mat uang) mereka agreement setelah berdebat panjang, akhirnya yes dolar Amerika dijadikan sebagai mata uang jangkar,” bebernya.
Kesepakatan itu kemudian dikenal sebagai Perjanjian Bretton Woods, yang menetapkan bahwa mata uang dunia tidak lagi harus dikaitkan dengan emas secara langsung, tetapi dapat dikaitkan dengan dolar AS yang nilainya terkait dengan emas.
Dalam sistem tersebut, dolar AS menjadi referensi nilai tukar untuk mata uang dunia, dengan nilai dolar terkait dengan cadangan emas yang dimiliki oleh AS. Dengan demikian, dolar AS menjadi pusat dalam sistem nilai tukar tersebut.
Baca Juga: Bayar Utang, Cadangan Devisa RI Melorot 1,8 Miliar Dolar AS di Juni 2023
“Amerika memiliki kepentingan hegemoni, baik politik maupun ekonomi. Akhirnya perdebatan panjang, mata uang dolar ditetapkan mata uang utama. Jadi, kalau pada saat bank itu mengeluarkan sekian dolar, maka dia harus ada emas. Tapi tahun 60-an Perang Vietnam, pengeluaran Amerika membengkak. Akhirnya ya udah Presiden Nixon memutuskan dolar tidak lagi dikaitkan langsung dengan emas,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti