Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ringankan Beban Pengobatan, Kemensos-Kitabisa Salurkan Bantuan Rp10 M!

        Ringankan Beban Pengobatan, Kemensos-Kitabisa Salurkan Bantuan Rp10 M! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Sosial (Kemensos) dan kitabisa.com berkolaborasi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat pra sejahtera yang memerlukan bantuan biaya pengobatan. Kitabisa.com melakukan penggalan dana di platformnya untuk Penerima manfaat (PM) yang direkomendasikan oleh Kemensos.

        Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut telah memberikan bantuan kepada 153 pasien yang dihimpun melalui Kitabisa.com.

        Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Aceh Tenggara, Kemensos Kirim Bantuan Logistik

        “Hingga saat ini kami sudah dibantu untuk 153 pasien dari 474.195 donatur, kurang lebih Rp10 miliar," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini pasca menyerahkan bantuan bersama kitabisa.com di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Senin (27/11/2023).

        Dikatakan Mensos, kerja sama ini akan terus berlangsung ke depannya. Untuk itu, Mensos berterima kasih kepada para donatur yang telah menyumbang melalui kitabisa.com. Apalagi yang ditangani oleh Kemensos adalah anak-anak yang menderita penyakit berat dengan latar belakang keluarga pra sejahtera. 

        "Rata-rata memang anak-anak. Tapi kemarin ada beberapa korban yang kira-kira berat. Untuk itu kita membutuhkan biaya ekstra. Selain anak, ada juga orang tua yang kami minta bantuan ke kitabisa.com," ujar Mensos. 

        Perwakilan kitabisa.com, M Ali Prasetia, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus membantu Kemensos dalam menyalurkan bantuan bagi pihak yang membutuhkan.  

        Baca Juga: Gandeng Kitabisa, Mensos Risma Serahkan Bantuan ke 3 Penderita Penyakit Berat di Bekasi

        "Terimakasih juga kami sudah diberikan kesempatan untuk masih terus bekerjasama dalam membantu pasien-pasien yang mengalami kendala dari segi pembiayaan," katanya. 

        Sementara itu, Mensos datang ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) untuk mengunjungi pasien yang ditangani oleh Kemensos dan juga mendapatkan bantuan kitabisa.com. Mereka adalah Sulastri (19) asal Jonggol Kabupaten Bogor yang menderita luka bakar 90%; Muhammad Rafasha (1) bayi asal Karawang yang mengalami Atresia Bilier dan gizi buruk; dan Shaka Dary Rajendra (6) yang menderita radang usus. 

        Tiga orang penerima manfaat merupakan PM yang direspon atas hasil media monitoring dan ditangani oleh Kemensos melalui Sentra pengampu yaitu Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), dan Sentra Galih Pakuan Bogor. Masing-masing PM dan keluarga mendapatkan bantuan pendampingan ke rumah sakit, pemindahan kepesertaan BPJS dari mandiri ke BPJS PBI JKN, pemenuhan nutrisi, bantuan pendidikan bagi PM dan keluarga, dan bantuan kewirausahaan bagi orang tua.

        Baca Juga: Krisis Air, Kemensos Bantu Pembuatan Sumur untuk Warga Desa Klitih Jombang

        Adapun PM Sulastri mendapatkan bantuan ATENSI dengan total Rp40.000.000 dan bantuan kitabisa.com sebanyak Rp29.889.544, Shaka Dary Rajendra Rp13.835.414 dan bantuan kitabisa.com senilai 32.502.009, dan Muhammad Rafasha Rp45.395.065 dan bantuan kitabisa.com senilai Rp37.978.544.

        Sulastri mengatakan pihak Kemensos banyak membantu dirinya dan keluarga. Tidak hanya membantu proses penyembuhan dirinya, tapi juga melunasi tunggakan biaya sekolah kakak dan adik-adiknya.

        "Dari Kemensos ke rumah. Terus ditanya. Mereka ngasih bantuan sembako, buat berobat, buat sekolah. Ada kursi roda juga sama tongkat," katanya.

        Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha bagi ayah dan ibu Sulastri. Ayahnya diberikan tambahan modal usaha buah-buahan dan ibunya usaha sembako dan nasi uduk. Sejak kejadian yang menimpa Sulastri pada 2022 lalu, ibu kandungnya, Eroh Samsiah (42), harus mengurus Sulastri karena kecelakaan yang menyebabkan luka bakar pada anak ke duanya itu membuat Sulastri lumpuh. Alhasil, Eroh harus berhenti bekerja.

        Baca Juga: Puji Ketegaran Anak Pekerja Migran, Mensos Risma: Jangan Merasa Kamu Beda

        "Semenjak kejadian, saya jadi di rumah nggak ngapa-ngapain, nggak jualan apa gitu. Terus ada ibu dari Kemensos tuh saya baru jualan lagi, jualan sembako," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: