Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kartu Prakerja Terus Berlanjut, Menko Airlangga: Tidak Ada Perguruan Tinggi yang Bisa

        Kartu Prakerja Terus Berlanjut, Menko Airlangga: Tidak Ada Perguruan Tinggi yang Bisa Kredit Foto: Twitter/AnalisaIDN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Program Kartu Prakerja sampai saat ini masih terus dijalankan oleh pemerintah sebagai wujud komitmen untuk menjawab tantangan dalam penyiapan dan peningkatan angkatan kerja yang berkualitas secara masif dan inklusif. 

        “Saya mengapresiasi Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai upaya terus menjaga dan meningkatkan tata kelola Program Kartu Prakerja. Ekosistemnya ternyata sangat besar, lembaga pelatihannya yang hadir hari ini saja berasal dari seluruh pulau di Indonesia, misalnya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara 'Kolaborasi Penguatan Tata Kelola Program Kartu Prakerja' di Jakarta, Selasa (23/01).

        Baca Juga: Soal Pajak Jasa Hiburan, Menko Airlangga: Kepala Daerah Bisa Mengacu ke SE Mendagri

        Jumlah angkatan kerja Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 147 juta orang harus mampu menyiapkan diri atas perubahan cepat yang terjadi di dunia kerja. Dengan tuntutan skill yang semakin meningkat dan kemajuan pesat dunia teknologi menjadikan angkatan kerja harus mampu beradaptasi, berdaya tahan tinggi, dan terus bertumbuh.

        Untuk mampu meningkatkan produktivitas kerja dibutuhkan upskilling dan reskilling baik bagi yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari kerja. Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan program pelatihan berskala jutaan orang per tahunnya yang juga menjadi penting untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal.

        “Program ini dapat mendorong peningkatan skill jutaan orang per tahunnya, karena tidak ada satu pun perguruan tinggi lainnya yang bisa, hanya Kartu Prakerja yang bisa. Untuk pekerjaan rumah ke depan, kita mau pelatihan yang lebih tinggi lagi, jadi harus membuka akses ke luar negeri juga," ujar Menko Airlangga.

        Hal itu kata Airlangga, sebagai bentuk kesempatan agar semua kalangan masyarakat bisa punya akses belajar dan pelatihan ke luar negeri, tidak hanya didominasi dari keluarga kelas atas saja. 

        Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik Terus Diupayakan

        Program Prakerja mampu dengan cepat menyesuaikan perubahan karena komunikasi antara sisi kebijakan dan implementasi yang cukup intensif. Inovasi Prakerja ini telah berhasil dengan baik, sehingga mendapatkan pujian dari ADB, Bank Dunia, dan badan-badan PBB.

        “Prakerja terbukti mampu beradaptasi, inklusif, dan bisa memberikan hasil efisien. Akan tetapi, apresiasi dari berbagai lembaga internasional itu jangan sampai membuat kita terlena, tapi itu harus mendorong kita melakukan inovasi tambahan,” jelas Menko Airlangga.

        Dalam Program Prakerja terdapat berbagai macam pelatihan digital, mulai dari bahasa pemrograman, analisis data, hingga ethical hacking. Ada pula pelatihan pengoperasian alat berat seperti truk, bus, excavator maupun bulldozer yang berguna untuk merespons geliat sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi, serta logistik dan transportasi.

        Di samping pelatihan-pelatihan seperti administrasi perkantoran, penjualan dan pemasaran, gaya hidup, hingga desain grafis, Program Prakerja juga memiliki pelatihan green skills seperti sustainability reporting, carbon accounting, modifikasi sepeda motor menjadi motor listrik, pupuk ramah lingkungan, dan lainnya.

        Baca Juga: Kritik Tajam Cak Imin atas Program Prakerja: Kok Ini Jadi Nonton YouTube Dibayar

        “Mari kita terus bangun dan dukung Prakerja dengan menjaga compliance dan menerapkan tata kelola yang baik di institusi masing-masing. Kita juga bangga karena punya sistem yang efisien dan berjalan 24/7, jadi ini sebuah pelayanan publik yang berbeda. Sebenarnya target pemerintah sampai akhir 2024 yakni diperkirakan mencapai sekitar 19 juta orang dapat mengikuti pelatihan dari Kartu Prakerja," ungkap Menko Airlangga. 

        Ia pun menyebut bahwa sampai saat ini semua lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan Prakerja juga sudah terbayar, maka Prakerja ini akan jadi program yang menjadi contoh e-government yang sukses ke depannya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: