Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian ESDM: ICP Maret US$83,79/barel

        Kementerian ESDM: ICP Maret US$83,79/barel Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan Maret 2024 sebesar US$83,79 per barel. 

        Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan, hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 213.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2024.

        Baca Juga: Sambut Idulfitri, Asian Agri Hadirkan Bazar Minyak Goreng dan Beras Premium di Sumut

        "ICP bulan Maret 2024 ditetapkan sebesar US$83,79 perbarel. Angka tersebut meningkat US$3,69 perbarel dari ICP bulan Februari yang ditetapkan US$80,09 perbarel," ujar Adi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (5/4/2024). 

        Agus mengatakan, Kenaikan ICP ini, sesuai dengan analisis Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diantaranya disebabkan oleh serangan Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia. 

        Serangan ini berpotensi mengganggu pasokan BBM di wilayah Asia dan Eropa dan memunculkan potensi pengetanan pasokan di pasar minyak.

        "Selain itu, faktor utama lain yang menyebabkan peningkatan harga minyak mentah Maret 2024, karena adanya penurunan stok minyak mentah AS pada pertengahan Maret 2024 dan penurunan stok gasoline AS yang melebihi perkiraan pasar, dinilai pasar sebagai indikator terjadinya peningkatan permintaan akan minyak," ujarnya. 

        Baca Juga: PHE Bidik Produksi Migas 742 Ribu Barel Setara Minyak Tahun Ini

        Di sisi lain, berdasarkan laporan bulanan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan International Energy Agency (IEA) diperkirakan permintaan minyak yang kuat untuk 2024 dan 2025. Faktor yang juga memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di Pasar Internasional antara lain terkait pasokan minyak dunia. 

        IEA melaporkan pasokan minyak dunia pada kuartal I 2024 turun sebesar 870 ribu bph dibandingkan kuartal sebelumnya akibat penutupan sumur-sumur minyak karena cuaca buruk dan kesepakatan penurunan produksi minyak oleh OPEC+ serta gangguan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah.

        Baca Juga: 68% Produksi Minyak Nasional 2023 Berasal dari Pertamina

        Untuk kawasan Asia Pasifik, tambah Agus, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi adanya peningkatan produksi dan profit sektor industri di RRT pada bulan Januari dan Februari 2024, di mana profit sektor industri meningkat 10,2% dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari proyeksi pasar. Hal ini mengindikasikan pemulihan perekonomian RRT sebagai salah satu konsumen energi terbesar.

        Indikasi lainnya, peningkatan impor minyak mentah di RRT selama periode Januari-Februari 2024 menjadi sebesar 10,74 juta, 5,1% lebih tinggi dibandingkan impor minyak mentah pada periode yang sama pada tahun 2023. Adapun berikut perkembangan harga minyak mentah dunia 

        Baca Juga: Minyak hingga Gas, Rahasia Pertamina Penuhi Kebutuhan Energi Indonesia

        • Dated Brent naik sebesar US$1,56/bbl dari US$83,93/bbl menjadi US$85,48/bbl.
        • WTI (Nymex) naik sebesar US$3,80/bbl dari US$76,61/bbl menjadi US$80,41/bbl.
        • Brent (ICE) naik sebesar US$2,95/bbl dari US$81,72/bbl menjadi US$84,67/bbl.
        • Basket OPEC naik sebesar US$2,90/bbl dari US$81,23/bbl mejadi US$84,13/bbl.
        • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$3,69/bbl dari US$80,09/bbl menjadi US$83,78/bbl.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: