Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Refly Harun: Jokowi Akhirnya Realistis IKN Tidak Bisa Selesai

        Refly Harun: Jokowi Akhirnya Realistis IKN Tidak Bisa Selesai Kredit Foto: Dok. BTN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya realistis proyek pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak bisa selesai.

        Pasalnya, pihak internal mengatakan tidak mungkin IKN selesai dengan problem listrik hingga pengadaan air bersih, sehingga Jokowi belum bisa berkantor di sana dalam waktu dekat.

        Baca Juga: Rocky Gerung Sarankan PKS Segera Deklrasikan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta

        "Orang dalam saja mengatakan ya enggak mungkin selesai, karena itu menurut saya Jokowi akhirnya realistis bahwa ya sudahlah enggak bisa selesai," ungkapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (10/7).

        Sementara sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan akan pindah ke IKN dan mulai berkantor jika infrastruktur sudah siap, termasuk listrik dan air, karena dirinya tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum siap.

        Jokowi menyampaikannya ketika ditanya rencananya untuk berkantor di IKN mulai Juli 2024.

        "Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi kepada wartawan usai melepas bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Papua Nugini dan Afghanistan di Jakarta, Senin (8/7/2024), dikutip dari Kompas.

        Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan air bersih dan listrik belum siap di IKN berdasarkan laporan yang disampaikan kepadanya. "Sudah (dapat laporan), tapi belum (siap)," katanya.

        Kemudian mengenai penerbitan keputusan presiden (keppres) tentang pemindahan ibu kota, Jokowi mengatakan hal tersebut tergantung dengan situasi yang terjadi di lapangan.

        "Keppres bisa sebelum, bisa setelah Oktober. Kita melihat situasi lapangan. Kita tidak ingin memaksakan sesuatu, yang memang belum, jangan dipaksakan. Semua dilihat. Progres lapangannya dilihat," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: