Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Optimalisasi Kilang Balikpapan, KPB Rampungkan Pemasangan Jalur Pipa Baru Penyaluran Minyak Mentah dari Lawe-Lawe

        Dukung Optimalisasi Kilang Balikpapan, KPB Rampungkan Pemasangan Jalur Pipa Baru Penyaluran Minyak Mentah dari Lawe-Lawe Kredit Foto: Andi Aliev
        Warta Ekonomi, Penajam -

        PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) berhasil menuntaskan salah satu milestone penting dalam megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan & Lawe-Lawe, yang menjadi tonggak pencapaian besar bagi perusahaan. 

        Proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT KPB telah memasuki tahap uji coba atau commissioning pekerjaan jalur pipa penyaluran minyak mentah berdiameter 20’’ dari Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menuju Kilang Balikpapan setelah fase konstruksi pipa selesai.

        Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Dan telah disinergikan dengan pembangunan 2 buah tangki penyimpanan minyak mentah baru dengan kapasitas penyimpanan masing-masing sebesar 1 juta barel.

        Baca Juga: Kilang Balikpapan Gunakan Rain Water Harvesting untuk Hidroponik

        Untuk memastikan kesiapan jalur pipa penyaluran minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke Balikpapan, pada Rabu (07/08) pagi, telah dilaksanakan Management Walkthrough untuk meninjau kesiapan proses pengoperasiannya.

        Dalam kegiatan ini, PT KPB sebagai pengelola Proyek RDMP RU V Balikpapan & Lawe-Lawe juga melibatkan tim kesehatan, keselamatan kerja, serta lingkungan (HSSE) dan tim operasi PT KPI Unit Balikpapan. 

        Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, yang hadir dalam acara tersebut menegaskan pentingnya keselamatan dan kualitas pekerjaan.

        “Keselamatan atau safety adalah hal yang tidak pernah kami kompromikan dan selalu kami junjung tinggi. Fase commissioning ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik, memenuhi standar yang sudah ditetapkan, dan mencegah atau mengantisipasi hal-hal yang membahayakan keselamatan,” ujar Bambang di hadapan para Direksi dan Manajemen PT KPB, Manajemen RU V Balikpapan, dan Management JO-CPPHK.

        Fasilitas jalur pipa penyaluran minyak mentah berdiameter 20" terdiri dari jalur pipa darat (onshore pipeline) sepanjang 14,4 km dari Terminal Lawe-Lawe menuju Penajam. Juga  jalur pipa lepas pantai (offshore pipeline) sepanjang 4,5 km dari Penajam menuju Kilang Balikpapan.

        Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengiriman minyak mentah ke Kilang Balikpapan. Seluruh pekerjaan konstruksi telah dirampungkan dan pada Jumat (09/08), telah dilaksanakan seremoni penandatanganan sertifikat kesiapan operasi (Ready for Start Up).

        Puncaknya, penyaluran perdana minyak mentah melalui jalur pipa baru dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan berhasil dilaksanakan pada Minggu (11/08). 

        Baca Juga: Dukung Pencapaian SDGs, Kilang Pertamina Buktikan Komitmen dan Kontribusi

        General Manager PT KPI Unit Balikpapan sekaligus Direktur Operasi PT KPB, Arafat Bayu Nugroho, menyampaikan bahwa pencapaian ini menandai tahap penting dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan memastikan kelancaran distribusi minyak mentah untuk mengoptimalisasi peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan.

        “Keberhasilan penyaluran perdana ini tidak hanya menjadi milestone penting dalam proyek kami, tetapi juga fondasi penting untuk memastikan operasi Kilang Balikpapan berjalan dengan efisien dan optimal,” ujarnya.

        Bersamaan dengan pelaksanaan pengembangan Kilang Balikpapan, Pertamina melalui PT KPB juga melakukan pengembangan kapasitas penyimpanan dan penyaluran Terminal Minyak Mentah di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara.

        Proyek ini meliputi pembangunan jalur pipa lepas pantai (offshore) dan darat (onshore) sepanjang total 39,1 km serta pembangunan dua tangki raksasa dengan total kapasitas 2 juta barel yang akan menjadi komponen penunjang Terminal Lawe-Lawe.

        Hingga awal Agustus 2024, progres pekerjaan pengembangan fasilitas Terminal Lawe-Lawe telah mencapai 85,67%. 

        Saat proyek ini selesai, selain diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan, RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe juga akan menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan meningkatkan kompleksitas kilang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Aliev
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: