Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Rino Afrino, mengatakan bahwa pihaknya dalam dua minggu terakhir ini rajin melakukan pembicaraan teknis dengan salah satu kementerian terkait dengan wacana pembentukan badan khusus sawit yang hanya mengurus komoditas kelapa sawit.
Adapun upaya tersebut bertujuan untuk mendorong agar gagasan tersebut sampai dan diterima oleh Presiden Prabowo Subianto serta dipertimbangkan untuk segera dieksekusi.
“Jadi presiden mendapatkan dokumen atau keterangan yang mampu menjelaskan manfaat besar yang dapat dihasilkan dari pembentukan badan tersebut,” kata dia dalam diskusi yang digelar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) berjudul “Kupas Tuntas Tata Kelola Sawit Berkelanjutan” beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (22/12/2024).
Baca Juga: Sahat Sinaga: Visi Ketahanan Energi Bisa Terwujud dengan Badan Khusus Sawit
Menurut Rino, dari pembicaraan tersebut kmeudian muncul isu menarik terkait dampak pembentukan badan khsuus tersebut terhadap penerimaan negara. Adapun salah satu poin penitng yang dibahas adalah kontribusi badan tersebut dalam meningkatkan pendapatan negara dari sektor sawit.
Rino menilai, hal tersebut menjadi kunci utama dalam menjawab berbagai keluhan yang ada selama ini dari berbagai pihak.
“Jawabannya adalah ya. karena jika ada badan yang lebih terorganisir, lebih rapi, didukung oleh validasi data yang baik, optimalisasi sektor ini akan lebih mudah dilakukan. Yang paling penting adalah peningkatan penerimaan negara,” jelas dia.
Menurut dia ada dua potensi penerimaan negara dari sektor sawit yang bisa dikejar hingga dua bahkan tiga kali lipat dari yang ada saat ini. sayangnya, potensi tersebut menurut dia belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Dalam momen yang sama, Sadino selaku Pakar Hukum Kehutanan dan Perkebunan mengungkapkan jika badan khusus sawit dibentuk, terlepas dari apapun namanya, semestinya harus fokus dalam mempercepat penyelesaian masalah di sektor sawit.
Baca Juga: Enam Poin Kunci Kontribusi Krusial Kelapa Sawit pada Ketahanan Pangan
“Badan khusus ini penting untuk mengatasi kekacauan yang ada saat ini. Jika sektor sawit memiliki otoritas yang kuat dan langsung berhubungan dengan presiden, maka regulasi tidak lagi dianggap mutlak atau sebagai ‘kitab suci’ belaka,” kata Sadino.
Pembentukan badan khusus sawit tersebut diharapkan bisa membuka potensi besar di balik kelapa sawit sehingga bisa dengan cepat mendorong sektor sawit menjadi lebih produktif dan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian negara.
“Jadi tidak hanya sebatas mewadahi keluhan-keluhan saja,” pungkas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman