Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan berbagai strategi guna mencapai target swasembada pangan nasional pada 2027, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Kementan terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan (oplah), hingga dukungan sarana-prasarana produksi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan membutuhkan partisipasi aktif dari semua pihak termasuk sumber daya manusia (SDM) pertanian, khususnya petani.
”Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan Amran.
Saat ini, Kementan telah mengindentifikasi normalisasi dan pembangunan irigasi pada lahan 2 juta hektar (Ha). Untuk penyerapan harga gabah saat panen raya, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog.
"Saya titip, serapan, serapan, serapan, penyerapan gabah, kalau ini bermasalah, swasembada bermasalah. Kedua, poin penting irigasi, tersier, sekunder dan premier," tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan jika salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.
“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” kata Santi.
Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 02, Jumat (10/01/2025), menghadirkan narasumber Siti Haryati yang mengatakan kegiatan strategis Tanaman Pangan untuk tahun 2025 yaitu Pengembangan Padi, yaitu Kawasan Oplah 2024, Oplah 2025, Cetak Sawah, PAT, Padi Gogo, Potensi Tanam PU, dan lainnya.
Selain juga ada Pengembangan Jagung dan Pangan Lokal, Alsintan Pascapanen, Sertifikasi dan Uji Mutu Benih, serta Pengembangan Sistem Perbenihan, Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan.
Tahun 2025 Kementan fokus pada peningkatan produksi padi atau beras, karena hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN Tahun 2025-2029 yaitu untuk mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi”, ujarnya.
Siti Haryati menambahkan jika kebijakan ini mengakibatkan beberapa kegiatan yang termasuk dalam Prioritas Nasional tidak lagi memperoleh dukungan anggaran APBN atau terjadi pengurangan.
Terakhir, guna mendukung Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) TA 2025 dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan gizi keluarga dan pendapatan rumah tangga melalui Gerakan Pangan Merah Putih, imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat