Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PR Donald Trump: Manuver China Akali Kebijakan Tarif Amerika Serikat

        PR Donald Trump: Manuver China Akali Kebijakan Tarif Amerika Serikat Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri Amerika Serikat mempertanyakan efektivitas kebijakan tarif yang baru-baru ini diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Hal ini terkait dengan loophole yang sering digunakan oleh perusahaan dari China.

        Misalnya Wakil Presiden Eksekutif Zekelman Industries, Tom Muth yang menegaskan bahwa perlu adanya aturan yang lebih ketat untuk menegakkan aturan perdagangan dan memastikan penuntutan pidana terhadap perusahaan yang melanggar kebijakan tarif dari Amerika Serikat.

        Baca Juga: HBA Buat Importir China Pikir Ulang Beli Batu Bara RI, Kementerian ESDM Tak Mau Ambil Pusing

        Ia menyebut bahwa banyak perusahaan mengakali beragam sanksi hingga kebijakan tarif dengan mengirimkan barang melalui negara ketiga. Hal ini menurutnya sering dilakukan oleh  perusahaan dari China.

        "Kami telah dipaksa untuk menutup pabrik, mengurangi tenaga kerja, dan mengurangi investasi. Barang-barang ini tidak langsung berasal dari mereka, tetapi melalui negara lain seperti Oman, Thailand, Vietnam, dan UEA," ungkap Tom Muth, dilansir dari Reuters, Jumat (7/3).

        Adapun Chief Executive Officer (CEO) M&B Metal Products Company Inc, Milton Magnus mengungkapkan bahwa bisnisnya selama ini terus berjuang melawan praktik perdagangan ilegal yang dilakukan oleh China.

        "Sebelum tinta pada keputusan itu kering, mereka sudah menghindarinya dengan mengirim barang melalui negara lain, berpindah dari satu negara ke negara lain, mengganti nama perusahaan, dan mengubah jalur pengiriman hanya untuk mengelabui kami," kata Magnus.

        Kedua pihak memperingatkan bahwa tanpa peningkatan pendanaan untuk penegakan hukum perdagangan, praktik pengiriman melalui negara ketiga dan penghindaran tarif akan terus berlanjut dan menguras pendapatan dari Amerika Serikat.

        Di sisi lain, penggiat industri juga tengah mendukung upaya implementasi aturan yang dapat  memperketat penegakan hukum atas penghindaran tarif, yaitu Protecting American Industry and Labor from International Trade Crimes Act.

        Baca Juga: Penjualan Mobil China Terlaris: BYD, Geely, Wuling, Chery

        Wacana aturan tersebut muncul kembali seiring dengan memanasnya perang tarif baru yang terjadi dari Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: