Cerita Alim Markus Membesarkan Maspion, dari Jual Lampu Teplok hingga Bermitra dengan Samsung

Cerita Alim Markus Membesarkan Maspion, dari Jual Lampu Teplok hingga Bermitra dengan Samsung Kredit Foto: Istimewa | Alim Markus, anak Alim Husin.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alim Markus adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai Presiden Direktur Maspion Group, salah satu produsen peralatan rumah tangga terbesar di tanah air.

Dibesarkan dalam keluarga pebisnis, ia tidak serta merta mewarisi tahta kepemimpinan, melainkan membuktikan kemampuannya melalui kerja keras.

Di bawah kepemimpinannya, Maspion berkembang dari produsen lampu teplok kecil menjadi konglomerasi multisektor yang mendunia.

Lahir di Surabaya pada 24 Oktober 1951, Alim Markus adalah anak tertua dari Alim Husin, pendiri Maspion. Meski terlahir di keluarga pengusaha, ia memulai karir dari posisi paling bawah, yaitu pernah sebagai cleaning service, petugas administrasi, hingga bagian keuangan dan penjualan. Pengalaman ini membentuknya menjadi pemimpin yang memahami seluk-beluk operasional bisnis.

Pendidikan formal Alim Markus hanya sampai SMP, karena ia lebih memilih fokus bekerja. Namun, di kemudian hari, ia mengikuti program eksekutif di National University of Singapore (1990) dan Tsing Hua University, Beijing (2010) untuk memperluas wawasannya.

Ayah Alim Markus, Alim Husin, memulai usaha dengan berjualan kain di Pasuruan sebelum beralih ke produksi lampu teplok pada 1954 bersama rekannya, Gunardi Go. Pada 1965, mereka mendirikan UD Logam Djawa, cikal bakal Maspion Group, yang saat itu hanya memiliki 8 karyawan dengan produksi 300 lusin lampu teplok per bulan.

Ketika Alim Markus diangkat sebagai Presiden Direktur pada 1971, perusahaan mulai berkembang pesat. Awalnya, produk mereka bermerek Maspioneer, tetapi karena nama "Pioneer" sudah dipakai perusahaan lain, Alim Markus mengubahnya menjadi Maspion yang merupakan akronim dari "Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional".

Di bawah kepemimpinan Alim Markus, Maspion tidak hanya memproduksi peralatan dapur berbahan logam, tetapi juga merambah ke:

  • Elektronik rumah tangga (kompor gas, kipas angin, pompa air)
  • Industri konstruksi (baja dan PVC)
  • Properti (kawasan industri dan perumahan)
  • Jasa keuangan (Bank Maspion)
  • Kemitraan global (kerja sama dengan Samsung dan perusahaan asing lainnya)

Strategi bisnis Alim Markus yang visioner dibuktikan dengan mengajak perusahaan manufaktur asing untuk membangun pabrik di Indonesia dengan skema patungan, sehingga memperkuat industri lokal.

Dengan tagline "Cintailah Produk-Produk Indonesia", Alim Markus membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar global. Maspion kini mengekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika.

Baca Juga: Cerita Aliuyanto Dirikan Solaria, dari Ruko Kecil di Cikarang hingga Sukses jadi Ratusan Cabang di Seluruh Indonesia

Baca Juga: Suksesnya Peter Sondakh, dari Bisnis Minyak Kelapa Milik Keluarga hingga Punya Media

Kesuksesan Maspion mengantarkan Alim Markus masuk daftar 150 orang terkaya Indonesia versi Globe Asia (peringkat 78) dengan kekayaan US$560 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Bagikan Artikel: