Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Suksesnya Henry Wang Yao Hui Mendirikan Chatime, Karyawan Perusahaan Elektronik yang Sukses Bangun Usaha Kuliner Lewat La Kaffa

        Suksesnya Henry Wang Yao Hui Mendirikan Chatime, Karyawan Perusahaan Elektronik yang Sukses Bangun Usaha Kuliner Lewat La Kaffa Kredit Foto: Our Awesome Planet
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Siapa sangka, sosok di balik merek minuman boba ternama Chatime dulunya adalah pekerja biasa di industri elektronik? Adalah Henry Wang, pengusaha asal Taiwan, yang kini dikenal luas sebagai tokoh penting di balik suksesnya minuman manis boba asal Asia yang telah mendunia.

        Perjalanan bisnis Henry Wang dimulai pada tahun 2005, ketika ia mendirikan Chatime di Kota Hsinchu, Taiwan. Awalnya, bisnis ini masih berada di bawah naungan perusahaan La Kaffa Coffee, namun seiring waktu, Chatime mampu berkembang dan berdiri mandiri sebagai sebuah brand yang kuat.

        Inspirasi Henry untuk beralih ke dunia bisnis datang dari sebuah pidato yang ia dengar, yang mengatakan bahwa "seorang pria harus memiliki bisnisnya sendiri sebelum usia 35 tahun." Saat itu, Henry berusia sekitar 33 atau 34 tahun. Kata-kata tersebut menggugahnya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan mengejar mimpi membangun usahanya sendiri.

        Pengalaman di industri elektronik membentuk cara pandang Henry terhadap pentingnya standarisasi dan efisiensi. Ia membawa pendekatan modern ke dalam industri minuman, termasuk dengan menciptakan mesin khusus untuk proses pembuatan teh, agar kualitas produk tetap konsisten di seluruh gerai, menggantikan metode tradisional yang tidak seragam.

        Dengan strategi yang matang dan komitmen terhadap kualitas, Chatime mulai melakukan ekspansi global. Pada tahun 2006, gerai pertamanya di luar negeri dibuka di California, Amerika Serikat. Kemudian menyusul ke Australia pada 2009, Malaysia pada 2010, dan Indonesia pada 2011. Chatime pertama kali hadir di Indonesia melalui sebuah acara di Living World Alam Sutera, Tangerang, dan langsung menarik minat pasar lokal.

        Minuman andalan Chatime seperti teh susu, teh buah, kopi, jus, smoothie, dan topping ikoniknya seperti pearl atau boba, menjadikannya cepat populer. Hingga kini, Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar, dengan lebih dari 275 gerai tersebar di berbagai kota.

        Meski ekspansi bisnis Henry Wang tidak selalu mulus, seperti kegagalannya di pasar Tiongkok akibat kurangnya fondasi bisnis yang kokoh, pengalaman tersebut justru menjadi pelajaran penting baginya. Ia belajar bahwa untuk sukses secara internasional, tidak cukup hanya dengan membuka gerai sebanyak mungkin, tapi juga perlu membangun sistem dan struktur yang kuat.

        Baca Juga: Cerita Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Membangun Harita Group, dari Toko Kelontong di Kalbar hingga Sukses Jadi Gurita Bisnis Nasional

        Baca Juga: Cerita Sukses Star Yuan Membangun Tomoro Coffee dalam Waktu Singkat

        Kini, melalui perusahaannya La Kaffa International, Henry Wang telah membangun jaringan bisnis makanan dan minuman yang tersebar di lebih dari 33 negara dan 80 kota di empat benua. Transformasi dari pekerja elektronik menjadi pengusaha global adalah bukti nyata bahwa dengan keberanian mengambil langkah, kerja keras, dan inovasi, mimpi besar bisa tercapai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: