Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Ngerem, Investor Pangkas Ekspektasi Soal Resesi dan Suku Bunga The Fed

        Dolar Ngerem, Investor Pangkas Ekspektasi Soal Resesi dan Suku Bunga The Fed Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) melemah pada perdagangan di Selasa (13/5). Pasar menghapus sebagian hasil reli sebelumnya usai hadirnya data inflasi terbaru di Negeri Paman Sam.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (14/5), Indeks Dolar (DX) yang mengukur nilai tukar greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,67% menjadi 101,05. Hal ini terjadi setelah sebelumnya dolar mengalami reli menyusul optimisme terhadap kesepakatan tarif dari China-AS.

        Baca Juga: Efek Dipangkasnya Tarif Impor China, The Fed Diprediksi Lebih Cepat Potong Suku Bunga AS

        Kepala Ekonom Annex Wealth Management, Brian Jacobsen mengatakan bahwa pasar menyoroti data perkembangan ekonomi yang terdampak kebijakan tarif di AS.

        Consumer Price Index (CPI) AS baru-baru ini tercatat naik 0,2% di April 2025. Capaian tersebut lebih rendah dari perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%.

        “Meskipun angka utama inflasi lebih baik dari perkiraan, ada indikator bahwa tarif telah mulai mendorong harga naik,” kata Jacobsen.

        Meski begitu, ia memperingatkan bahwa tekanan inflasi dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang seiring kenaikan harga barang impor akibat tarif.

        “Menurunkan tensi tarif adalah langkah positif, karena efek harga bisa cepat menyusup ke dalam keranjang konsumsi,” jelasnya.

        Jacobsen juga menilai bahwa pengurangan ketegangan perdagangan dapat memberi ruang untuk penerapan kebijakan normal dan penurunan suku bunga secara bertahap oleh Federal Reserve (The Fed).

        Pasar sendiri sudah menurunkan ekspektasi akan resesi dan memperbarui perkiraan terhadap arah kebijakan moneter. Pasar kini memproyeksikan satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September 2025. Mereka juga yakin total pemangkasan akan mencapai sekitar 51 basis poin selama 2025.

        Baca Juga: Bukannya Turun, The Fed Sebut Kebijakan Trump Malah Bisa Dorong Kenaikan Suku Bunga AS

        Baca Juga: Harga Minyak Stabil, Ditopang Lesunya Dolar Usai Gencatan Tarif China-AS

        Adapun Goldman Sachs, J.P. Morgan, dan Barclays menurunkan proyeksi risiko resesi serta mengurangi harapan mereka terhadap jumlah pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan The Fed AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: