Kredit Foto: Getty Images/LightRocket/Alberto Buzzola
Taiwan akan menggelar latihan perang skala besar yang mensimulasikan blokade dan invasi militer oleh China. Hal ini sebagai bagian dari latihan tahunan alias Han Kuang di 9 Juli 2025.
Presiden Taiwan, Lai Ching-te menyebut bahwa latihan ini akabat menjadi yang paling panjang dan terbesar dalam sejarah dari Taiwan. Hal ini menyusul perang tanpa asap senjata seperti infiltrasi, serangan siber, dan disinformasi dari China.
Baca Juga: Bank of China Catat Pertumbuhan Aset 9,8% Jadi Rp75,4 Triliun
"Taiwan yang demokratis, bebas, dan makmur hari ini adalah hasil dari keberanian dan keteguhan rakyatnya. Kita telah menghadapi berbagai tantangan dan tetap bersatu," kata Lai, dilansir dari Reuters, Rabu (2/7).
Adapun Kepala Departemen Perencanaan Tempur Gabungan Kementerian Pertahanan, Tung Chih-hsing mengatakan skenario latihan mencakup serangan tembakan terpadu, serta pendaratan pasukan musuh melalui laut, yang merupakan skenario realistis dari potensi serangan dari China.
"Kami akan menunjukkan tekad dan kemampuan kami untuk membela diri dan negara melalui tindakan yang nyata," ujar Tung.
Latihan ini juga akan menyertakan drill pertahanan sipil yang melibatkan alarm rudal dan evakuasi massal. Aktivitas ekonomi akan dihentikan sementara, dan lalu lintas akan ditangguhkan di kota-kota besar selama simulasi berlangsung, termasuk di Taipei.
Baca Juga: Trump Klaim Sudah Ada Pembeli TikTok, Tinggal Tunggu Izin dari China
Sebelumnya, China dan Taiwan kembali bersitegang menyusul rangkaian sepuluh pidato bertemakan mempersatukan bangsa yang dilakukan oleh Lai. China tidak terima dan mengecak pidato tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: