AS Kecolongan, Identitas hingga Suara Menterinya Trump Dipakai Buat Penipuan Online Berbasis AI
Kredit Foto: Cloudera
Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan kabar bahwa salah satu menterinya mendapati identitas hingga suaranya disalahgunakan untuk melakukan penipuan dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban penyalahgunaan teknologi tersebut. Menurut Rubio, seorang individu telah menggunakan suara buatan untuk berpura-pura menjadi dirinya dan menghubungi pejabat asing.
Baca Juga: Google Luncurkan Fitur Iklan Berbasis AI, Sasar Pasar Digital Indonesia
Rubio menyatakan bahwa insiden tersebut bukan kali pertama, dan bahwa sedikitnya tiga menteri luar negeri dan dua pejabat negaranya telah dihubungi oleh pelaku penipuan bulan lalu dengan mengaku sebagai dirinya.
“Beberapa hari setelah saya dilantik, para menteri luar negeri sudah menelepon departemen kami dan menanyakan apakah saya baru saja mengirim pesan teks kepada mereka,” ujar Rubio, dilansir Jumat (11/7).
Rubio menekankan bahwa komunikasi diplomatik harus dilakukan melalui saluran resmi untuk mencegah manipulasi seperti ini.
“Inilah realitas abad ke-21, dengan akal imitasi dan segala hal palsu yang sedang terjadi,” ungkapnya.
Ia juga memperingatkan bahwa insiden serupa sangat mungkin terjadi kepada pejabat lain di seluruh dunia.
“Yang dibidik sebenarnya adalah orang-orang yang mereka hubungi. Mereka mencoba menipu untuk mengatur panggilan, dan kita tidak tahu apa yang bisa dilakukan setelah itu," jelasnya.
Baca Juga: Presiden Lula da Silva Respons Langkah Trump yang Beri Tarif 50 Persen ke Brasil
“Cukup dengan rekaman suara seseorang, teknologi saat ini bisa membuat tiruan yang sangat meyakinkan. Ini salah satu tantangan besar dari akal imitasi yang harus kita hadapi ke depan,” tutur Rubio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar