Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Pindar Syariah Lesu, Piutang Anjlok Jadi Rp920 Miliar

        Industri Pindar Syariah Lesu, Piutang Anjlok Jadi Rp920 Miliar Kredit Foto: OJK
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan pembiayaan perusahaan pembiayaan (multifinance) berbasis syariah sebesar 9,12% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp29,08 triliun per Mei 2025. Namun, kontribusinya masih terbatas, hanya 5,76% dari total piutang industri multifinance nasional yang mencapai Rp504,6 triliun.

        "Piutang pembiayaan multifinance syariah per Mei 2025 meningkat sebesar 9,12% yoy menjadi Rp29,08 triliun, sedangkan piutang pembiayaan konvensional mencapai Rp475,5 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, dikutip Selasa (29/7/2025).

        Baca Juga: OJK Dorong Merger Multifinance Demi Perluas Akses Kredit

        Agusman menyampaikan, meski multifinance syariah mencatatkan pertumbuhan positif, sektor pembiayaan syariah melalui layanan peer-to-peer lending (Pindar syariah) mengalami kontraksi cukup tajam.

        Per Mei 2025, penyaluran pembiayaan Pindar syariah tercatat sebesar Rp920 miliar, turun 23,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi di tengah masih terbatasnya pangsa pasar pembiayaan syariah di sektor teknologi finansial. Untuk perbandingan, piutang pembiayaan Pindar konvensional mencapai Rp81,67 triliun.

        Baca Juga: Pembiayaan Syariah Masih Seret, Baru Capai 5,76% dari Total Industri Multifinance

        "Market share pembiayaan Pindar syariah adalah sebesar 1,11% dari total pembiayaan Pindar," jelas Agusman.

        OJK menilai rendahnya kontribusi Pindar syariah disebabkan oleh tantangan struktural dan kurangnya variasi produk yang kompetitif di pasar. Di sisi lain, industri pembiayaan syariah diharapkan terus mengembangkan model bisnis yang sesuai prinsip syariah namun tetap kompetitif dalam menghadapi dominasi pembiayaan konvensional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: