Tetiba Alami Reli, Investor Kripto Mesti Waspada Meski Harga Bitcoin Tembus US$122.000
Kredit Foto: Unsplash/Yigit Ali Atasoy
Harga Bitcoin terus menguat hingga menyentuh US$122.000 di Senin (11/8). Kenaikan ini didorong oleh adanya lonjakan permintaan dalam pasar spot dari bitcoin. Namun, terdapat beberapa faktor yang membuat sejumlah analis waspada soal pergerakan kali ini.
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (12/8), data menunjukkan rasio volume perdagangan berjangka terhadap pasar spot menyempit ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir, menandakan reli yang lebih sehat dibandingkan lonjakan berbasis leverage murni.
Baca Juga: Prancis Berencana Tambang Bitcoin Lewat PLTN
Namun, analis mengingatkan adanya sinyal kewaspadaan bagi investor bullish. Pertama, Bitcoin masih diperdagangkan dengan diskon, mengindikasikan lemahnya permintaan dari institusi berbasis di Amerika Serikat (AS).
Kedua, total volume perdagangan gabungan spot dan berjangka pada Agustus tercatat menurun, menunjukkan tekanan beli yang melemah.
Volatilitas tersirat (implied volatility) bitcoin juga mengalami kenaikan signifikan dari posisi terendah multi-tahun. Kenaikan implied volatility ini dapat menjadi sinyal bahwa periode tenang berkepanjangan dalam pasar kripto. Implied volatility sendiri mencerminkan perkiraan pasar terhadap potensi fluktuasi harga dan sering bergerak seiring volatilitas aktual yang terealisasi.
Pekan lalu, implied volatility jangka pendek bitcoin sempat turun hingga sekitar 26%. Ia merupakan salah satu level terendah sejak data opsi mulai dicatat, sebelum kembali naik tajam. Terakhir kali volatilitas berada di kisaran ini adalah pada Agustus 2023.
Tradisionalnya, Agustus merupakan periode dengan volume rendah dan aktivitas pasar yang terbatas. Namun, kenaikan implied volatility saat ini mengindikasikan para trader mulai bersiap menghadapi pergerakan harga yang lebih besar, baik naik ataupun turun.
Baca Juga: Pajak Kripto Resmi Berubah, Upbit Sambut Regulasi Baru dan Perkuat Literasi Digital
Data Checkonchain menunjukkan reli terbaru ini bersumber dari pasar spot, sementara open interest menurun sepanjang bulan. Kondisi ini berarti jika terjadi lonjakan leverage mendadak, pergerakan harga bisa semakin tajam apabila sentimen berubah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: