Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Badan Bank Tanah Garap 4 Hektare Lahan untuk Program Ketahanan Pangan

        Badan Bank Tanah Garap 4 Hektare Lahan untuk Program Ketahanan Pangan Kredit Foto: Bank Tanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Bank Tanah memanfaatkan lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 40.000 meter persegi atau 4 hektare untuk mendukung program prioritas ketahanan pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Melalui program Ketapang (Ketahanan Pangan), lahan tersebut ditanami padi, jagung, dan dilengkapi demplot percontohan.

        Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Poso ini melibatkan masyarakat yang menjadi subjek reforma agraria Badan Bank Tanah serta unsur TNI dan Polri. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju swasembada pangan nasional.

        “Program Ketapang hadir sebagai dukungan nyata terhadap Nawacita Presiden dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan pembangunan dari pinggiran melalui pemanfaatan tanah negara secara produktif,” kata Team Leader Project Poso Badan Bank Tanah, Mahendra Wahyu, dalam keterangan pers, Kamis (14/8/2025).

        Baca Juga: Tanah Negara Belum Tergarap Maksimal, Bank Tanah Siapkan Lahan Gratis untuk Rakyat

        Mahendra menjelaskan, program Ketapang memiliki enam tujuan utama. Pertama, mengoptimalkan tanah negara menjadi lahan produktif pangan. Kedua, meningkatkan keterlibatan Badan Bank Tanah dan petani dalam ketahanan pangan sebagai bentuk pengabdian. Ketiga, mendorong kemandirian pangan lokal melalui pemberdayaan masyarakat. Keempat, membangun kolaborasi nasional antara pemerintah dan masyarakat. Kelima, meningkatkan ketahanan pangan nasional yang terencana dan berkelanjutan. Terakhir, mendukung instansi pemerintah dalam program kemandirian pangan.

        Baca Juga: Kawal Reforma Agraria, Pedoman Akuntansi Badan Bank Tanah Jadi Acuan Nasional Tata Kelola Aset Negara

        Dukungan terhadap program ini juga datang dari masyarakat. Yunus, warga Desa Kalemago sekaligus calon subjek reforma agraria, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut membantu mendorong kemandirian ekonomi lokal. “Banyak masyarakat, khususnya petani, terbantu. Kita nanti punya lahan yang sudah terdata dengan rapi,” ujarnya.

        Program Ketapang diharapkan menjadi model pemanfaatan tanah negara secara produktif yang dapat direplikasi di daerah lain, sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: