Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanah Negara Belum Tergarap Maksimal, Bank Tanah Siapkan Lahan Gratis untuk Rakyat

Tanah Negara Belum Tergarap Maksimal, Bank Tanah Siapkan Lahan Gratis untuk Rakyat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

 Di balik luasnya wilayah Indonesia, terdapat kenyataan yang mengkhawatirkan, ribuan hektare tanah dibiarkan menganggur, tidak termanfaatkan, dan tidak memberikan kontribusi apa pun terhadap kesejahteraan masyarakat.

Hal ini menjadi sorotan Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, dalam Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Tanah itu seharusnya menjadi sumber kesejahteraan. Tapi saat ini, 1% penduduk Indonesia menguasai 58% hak atas tanah. Ketimpangan ini menghambat keadilan ekonomi,” ujar Parman, Rabu (30/7/2025).

Sebagai solusi, Badan Bank Tanah kini hadir dengan misi strategis dengan memanfaatkan tanah negara yang menganggur untuk masyarakat, terutama untuk kepentingan sosial, publik, dan reforma agraria.

Baca Juga: Kawal Reforma Agraria, Pedoman Akuntansi Badan Bank Tanah Jadi Acuan Nasional Tata Kelola Aset Negara

Tanah yang dikelola Bank Tanah dapat digunakan gratis, khususnya untuk pembangunan masjid, sekolah, lapangan sepak bola, hingga kampus sosial. Tidak ada sewa, tidak ada pungutan, bahkan tarifnya secara resmi ditetapkan nol rupiah dalam Peraturan Pemerintah (PP).

“Kalau ada yang ingin bangun kampus sosial, silakan ajukan. Bangun lapangan bola? Boleh juga. Kami siapkan tanahnya,” tegas Parman.

Adapun Deputi Pemanfaatan Tanah dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah, Hakiki Sudrajat, mengungkapkan total lahan yang siap digunakan saat ini mencapai 34.617,97 hektare. Beberapa lokasi yang sudah siap dimanfaatkan antara lain: Purwakarta sekitar 95 Ha, Cianjur (965 Ha), Sumedang (84 Ha), dan Bandung Barat (204 Ha).

"Seluruh lahan berasal dari tanah negara bebas, bekas hak, tanah terlantar, hingga tanah bekas tambang dan reklamasi," ujarnya.

Bukan hanya untuk kegiatan sosial, aset tanah juga digunakan untuk proyek besar dan strategis nasional. Contohnya pembangunan bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN), kawasan UMKM, pelabuhan, dan pusat logistik. Bahkan lahan terbengkalai pun telah disulap menjadi tambak bandeng yang dikelola oleh BUMDes.

Sampai akhir 2024, pemanfaatan lahan Bank Tanah menghasilkan pendapatan sebesar Rp180,88 miliar dengan total pemanfaatan lahan 2.723,46 hektare. Ini mencakup: Jual beli tanah Rp173,31 miliar, sewa lahan Rp1,04 miliar, dan jasa lainnya Rp6,53 miliar.

Badan Bank Tanah membuktikan bahwa aset tidur bisa dibangunkan dan dijadikan motor penggerak keadilan ekonomi. Dengan mekanisme yang sudah diatur pemerintah, masyarakat kini memiliki akses lebih mudah dan murah untuk mendapatkan lahan demi kepentingan bersama.

“Yang penting tujuannya jelas: untuk rakyat, untuk sosial, dan untuk Indonesia yang lebih adil,” pungkas Parman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: