Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi Capai Rp38 Triliun, Infrastruktur MBG Ditarget Rampung November 2025

        Investasi Capai Rp38 Triliun, Infrastruktur MBG Ditarget Rampung November 2025 Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga pertengahan Agustus 2025 telah menjangkau 20,5 juta penerima manfaat melalui 5.905 dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah.

        Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat pembangunan dapur tersebut melibatkan pengusaha lokal, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

        Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut, investasi masyarakat untuk pembangunan 5.905 dapur MBG mencapai Rp12 triliun. Dengan tambahan 19.000 dapur lain yang saat ini masih dalam tahap persiapan, total nilai investasi diperkirakan menembus Rp38 triliun.

        “Setiap satu rupiah yang diinvestasikan mampu menciptakan peredaran uang hingga lima kali lipat,” ujarnya dalam gelar wicara di Antara Heritage Center, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

        Baca Juga: MBG Ciptakan Ekosistem Perdagangan Lokal Berkelanjutan

        Dadan menambahkan, potensi perputaran ekonomi dari program MBG diproyeksikan mencapai Rp50 triliun. Menurutnya, program ini tidak hanya menyasar ketahanan gizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat melalui partisipasi sektor swasta dan komunitas lokal.

        Presiden sebelumnya meminta percepatan program agar jumlah penerima manfaat dapat diperluas menjadi 82,9 juta orang pada akhir 2025. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari target awal 17,5 juta penerima dengan 5.000 dapur. Pembangunan infrastruktur MBG ditargetkan rampung pada akhir Oktober atau awal November 2025.

        Sementara itu, Deputi Kemendukbangga/BKKBN Sukaryo Teguh Santoso menekankan bahwa perbaikan gizi tidak cukup hanya dengan distribusi makanan bergizi. “Makanan bergizi yang diberikan pemerintah harus diikuti perubahan perilaku di tingkat keluarga. Pola makan dan pola asuh sehat adalah kunci agar perbaikan gizi anak benar-benar berkelanjutan,” jelasnya.

        Baca Juga: Prabowo Anggarkan Rp335 Triliun untuk MBG di 2026, BGN Siap Full Speed!

        Program MBG juga didukung oleh 18.714 petugas lapangan KB (PLKB) serta 600.000 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas mendampingi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita agar mendapatkan manfaat secara optimal.

        Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka stunting turun dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Pemerintah berharap MBG dapat mempercepat penurunan stunting sekaligus menciptakan ekosistem ketahanan pangan keluarga. Hingga kini, realisasi program baru mencapai sekitar seperempat dari target akhir 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: