Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IAI Dorong Konektivitas PAOs–PAIBs untuk Hadapi Tantangan Keberlanjutan

        IAI Dorong Konektivitas PAOs–PAIBs untuk Hadapi Tantangan Keberlanjutan Kredit Foto: IAI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Kompartemen Akuntan Sektor Bisnis (KASB) menegaskan pentingnya penguatan konektivitas antara Professional Accountancy Organizations (PAOs) dan Professional Accountants in Business (PAIBs) untuk menjawab tantangan keberlanjutan dan daya saing bisnis. Isu ini mencuat dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Memperkuat Konektivitas PAOs–PAIBs: Kolaborasi untuk Keberlanjutan dan Daya Saing Bisnis” yang digelar di Grha Akuntan, Jakarta, Selasa (23/9).

        FGD menghadirkan Ketua KASB IAI I Gede Nyoman Yetna, Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI Prof. Lindawati Gani yang juga Member of PAIB Advisory Group IFAC, serta Wakil Ketua KASB IAI Jacky Mussry sebagai fasilitator. Acara diikuti perwakilan IAI Corporate Partner, emiten, pengurus KASB IAI, dan praktisi akuntan.

        Baca Juga: IAI dan DJP Teken MoU Guna Perkuat Sinergi Profesi Akuntan dan Pajak

        Diskusi mengidentifikasi sejumlah persoalan mendesak, di antaranya keterbatasan integrasi data keberlanjutan. Data yang tersebar di berbagai unit perusahaan dinilai menyulitkan proses pelaporan, berbeda dengan laporan keuangan yang sudah terstandar. Kondisi ini menjadi krusial karena kewajiban pelaporan keberlanjutan diproyeksikan semakin ketat pada 2027.

        Prof. Lindawati Gani menekankan bahwa profesi akuntan harus mampu membangun narasi yang lebih strategis dalam mendukung bisnis. “Buy-in dari manajemen puncak sangat menentukan. Tanpa dukungan dari level eksekutif, transformasi keberlanjutan berisiko hanya berhenti di tingkat kepatuhan formal, bukan sebagai strategi kompetitif,” ujarnya.

        Selain tantangan teknis, forum juga menyoroti dinamika kebijakan pemerintah dan tekanan makroekonomi global maupun domestik. Tuntutan transparansi dari investor dan regulator internasional menambah beban dunia usaha untuk segera beradaptasi.

        IAI sebagai PAO diharapkan berperan lebih aktif menyediakan program pendidikan, sertifikasi, dan advokasi kebijakan yang relevan bagi PAIBs. Kolaborasi dengan institusi lain juga dinilai penting agar akuntan dapat memberikan jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Langkah strategis lain adalah melakukan benchmarking praktik internasional dan mengembangkan riset lintas disiplin, termasuk dengan pakar teknologi informasi dan lingkungan.

        Hasil FGD merumuskan beberapa rekomendasi. Pertama, memperluas program pengembangan kapasitas dengan fokus pada aspek ESG agar akuntan bisnis lebih siap menjawab tuntutan pelaporan keberlanjutan. Kedua, mendorong inovasi media komunikasi profesi, seperti buletin atau infografik yang rutin merangkum isu tata kelola, transformasi digital, dan kebijakan internasional.

        Baca Juga: IAI Gandeng IFAC, Kolaborasi dengan BPK Jaga Akuntabilitas Keuangan Negara

        Rekomendasi lain menekankan kolaborasi lintas disiplin dengan pakar IT, lingkungan, dan teknik untuk memperkaya perspektif akuntan sebagai penasihat strategis perusahaan. Profesi akuntan juga didorong melakukan rebranding agar tetap menarik bagi generasi muda dengan narasi tentang teknologi, keberlanjutan, dan inovasi.

        Dari sisi regenerasi, forum menilai penting memperluas program IAI Goes to School untuk menanamkan nilai akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan sejak dini. Inisiatif ini diharapkan memperkuat persepsi profesi akuntan tidak hanya sebagai karier stabil, tetapi juga bermakna karena berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

        Seluruh rekomendasi akan menjadi masukan strategis bagi IAI dan KASB IAI, sekaligus disampaikan ke forum global PAO guna diperkaya dengan perspektif internasional. Dengan langkah ini, IAI menargetkan profesi akuntan di Indonesia tetap adaptif, dipercaya, dan relevan dalam mendukung agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: