- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Unik, PLTP Lahendong Jadi Satu-satunya Pembangkit Panas Bumi di Kota Madya Indonesia
Kredit Foto: Antara/Adwit B Pramono
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara, menjadi satu-satunya pembangkit panas bumi di Indonesia yang memasok listrik langsung ke wilayah kota madya. Dikelola oleh PT Indonesia Power (PLN IP), pembangkit ramah lingkungan ini berperan penting dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).
Manager Unit Layanan Pusat Listrik PLTP Lahendong PLN IP, H.S.M Saragih mengatakan semua pembangkit panas bumi di RI biasanya berada jauh dari perkotaan.
“Nah, untuk Lahendong itu sangat unik juga dibanding yang lain, karena pembangkit panas bumi yang ada di kota madya. Jadi di seluruh Indonesia yang milik PLN maupun swasta itu, pembangkit PLTP tidak ada yang di kota madya, semua ada di kabupaten atau di kecamatan, di desa gitu. Untuk kota Tomohon sendiri, PLTP Lahendong masih masuk kota madya Tomohon,” ujar Saragih di Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (30/10/2025).
Baca Juga: PLTP Lahendong Pasok 18% Listrik Sulutgo, Jadi Simbol Pemanfaatan Energi Bersih di Timur Indonesia
Ia menjabarkan PLTP Lahendong memiliki kapasitas terpasang 4x20 Mega Watt (MW) atau total 80 MW, dan menyuplai sekitar 18 persen dari total kapasitas listrik sistem Sulutgo yang memiliki beban puncak 490 MW.
Dari sisi sejarah, PLTP Lahendong merupakan salah satu proyek panas bumi paling awal di Indonesia Timur. Eksplorasi pertama dilakukan oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada 1994–1996, dengan unit 1 mulai dibangun pada 1996 dan beroperasi komersial (COD) pada 2001.
“Unit 1 sudah beroperasi selama 25 tahun dan masih bisa beroperasi maksimal 20 MW. Unit 2 beroperasi sejak 2007, unit 3 pada 2009, dan unit 4 pada 2011. Semuanya hingga kini masih beroperasi penuh menyuplai sistem Sulutgo,” kata Saragih.
Selain berkontribusi terhadap pasokan energi, PLTP Lahendong juga berperan besar dalam mendukung dekarbonisasi sektor kelistrikan. Pembangkit ini telah tersertifikasi Renewable Energy Certificate (REC) dan berkontribusi pada penurunan emisi karbon nasional.
Baca Juga: Pengembangan Dua PLTP 220 MW PLN di Bengkulu oleh PLN Didukung Penuh Pemda
“Untuk PLTP Lahendong sendiri sudah sangat berperan ya di kontribusi penurunan emisi, artinya Lahendong tersertifikasi REC, dan juga sangat mendukung sistem kelistrikan wilayah Sulawesi Utara Gorontalo sebesar 18%,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo