Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akhiri Ketegangan, China dan Jerman Sepakat Perkuat Hubungan Dagang

        Akhiri Ketegangan, China dan Jerman Sepakat Perkuat Hubungan Dagang Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        China dan Jerman sepakat memperkuat hubungan dagang dan berupaya mengakhiri ketegangan perdagangan dari Beijing dan Berlin. Hal ini ditegaskan melalui pertemuan dari Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (18/11), Klingbeil mengatakan pihaknya menyoroti isu kelebihan kapasitas dalam sektor-sektor utama seperti baja, panel surya, dan kendaraan listrik dari China. Ia menegaskan bahwa kondisi tersebut mengancam persaingan yang adil serta menempatkan industri negaranya dalam risiko.

        Baca Juga: Ekspor Mobil China Dikuasai Mobil NEV, Mobil Mesin Konvensional Catatkan Penurunan Secara Bulanan

        Klingbeil menambahkan bahwa kedua negara sepakat untuk bekerja sama mengurangi kelebihan kapasitas dan memastikan kondisi kompetitif yang stabil. Kekhawatiran Eropa atas pembatasan ekspor rare earth dan bahan baku kritis juga disampaikannya dan dinilai harus ditanggapi secara serius.

        Klingbeil menegaskan bahwa persaingan harus berlangsung dalam kondisi yang adil. Ia menegaskan pentingnya akses pasar yang saling menguntungkan, termasuk dalam sektor keuangan, serta kepastian regulasi untuk rantai pasok yang stabil.

        Adapun Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memperluas kerja sama dan menciptakan lingkungan bisnis yang adil, setara, dan tidak diskriminatif dengan Jerman.

        Ia menekankan perlunya tindakan pragmatis dan tidak terpengaruh oleh faktor yang dapat mengganggu stabilitas rantai pasok global.

        Baca Juga: Efek Perang Dagang, Tesla Mulai Wajibkan Supplier Tak Gunakan Part China

        Sebelumnya, hubungan kedua negara merenggang akibat pembatasan ekspor terhadap chip dan rare earth yang memicu gangguan besar bagi perusahaan di Jerman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: