Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kalbe Farma Anggarkan Capex Rp1 Triliun, Fokus ke Penambahan Kapasitas Produksi

        Kalbe Farma Anggarkan Capex Rp1 Triliun, Fokus ke Penambahan Kapasitas Produksi Kredit Foto: Annisa Nurfitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kalbe Farma memprioritaskan ekspansi kapasitas produksi dan pengembangan produk baru dalam penggunaan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang ditetapkan sekitar Rp1 triliun pada 2025. 

        Nilai ini sama seperti tahun sebelumnya, meski realisasi 2024 diperkirakan tidak mencapai target penuh.

        CFO PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Kartika Setiabudi menjelaskan bahwa alokasi terbesar capex diarahkan untuk memperkuat lini farmasi, terutama penambahan kapasitas pada obat generik, obat kanker, serta pengembangan fasilitas terkait proyek-proyek biologis. 

        Selain untuk ekspansi, sebagian anggaran dialokasikan untuk capex pemeliharaan guna memastikan operasional pabrik tetap optimal dan aman.

        Baca Juga: Anggarkan Capex Jumbo, BRPT Kebut Proyek Cilegon

        Menurut Kartika, investasi kapasitas dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan produksi, terutama akibat bertambahnya inisiatif produk baru di sektor farmasi.

        Salah satu contoh pemanfaatan capex adalah pembangunan fasilitas psikotron serta penambahan kapasitas pada produk onkologi. 

        “Sebagian besar capex memang untuk menambah kapasitas di pharma karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi,” ucap Kartika, Kamis (20/11/2025).

        Kalbe juga memperkuat infrastruktur produksi biologis sebagai strategi jangka panjang. Perseroan menilai efisiensi operasi sangat penting agar produk memiliki harga kompetitif dan dapat diakses lebih luas oleh masyarakat. 

        Skala produksi yang lebih besar menjadi kunci untuk menekan biaya, sejalan dengan kebutuhan pasar dan pentingnya keterjangkauan harga di Indonesia.

        Selain ekspansi fasilitas, Kalbe mengarahkan investasi pada digitalisasi proses bisnis dan pemanfaatan teknologi untuk penelitian dan pengembangan (R&D). 

        Baca Juga: Kalbe Siapkan Dana Rp250 Miliar untuk Buyback Saham

        Perseroan mulai mengadopsi kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat proses riset, mencontoh perkembangan perusahaan farmasi di Tiongkok yang telah menggunakan AI untuk mempercepat pipeline pengembangan obat.

        Penguatan teknologi juga diterapkan pada solusi pemeriksaan berbasis genomik serta digitalisasi distribusi melalui optimasi rute pengiriman. 

        Kalbe memiliki unit khusus untuk penerapan big data, termasuk Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk memetakan perilaku konsumen dan meningkatkan efektivitas aktivitas pemasaran.

        Di bidang alat kesehatan, capex turut mendukung peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Perusahaan telah mulai memproduksi benang bedah dan tengah merampungkan kerja sama dengan mitra multinasional untuk manufaktur serta perakitan alat kesehatan, termasuk kerja sama dengan GE untuk perakitan mesin CT scan di Indonesia.

        Kartika menegaskan bahwa investasi akan terus digulirkan sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang.

        “Inovasi dan peningkatan kapasitas adalah fondasi pertumbuhan kami,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: