Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ECB Ungkap Kunci Uni Eropa Untuk Atasi Dampak Tarif AS

        ECB Ungkap Kunci Uni Eropa Untuk Atasi Dampak Tarif AS Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengatakan bahwa penghapusan hambatan internal mesti segera dilakukan oleh Uni Eropa. Hal itu untuk menekan dampak deglobalisasi hingga tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

        Dilansir dari Reuters, Senin (24/11), Lagarde menyatakan blok euro semakin tertinggal dari para pesaing global akibat lemahnya daya saing, kekakuan struktural serta aturan yang kompleks dan berbeda-beda antara negara anggota dari Uni Eropa.

        Baca Juga: Strategi Uni Eropa Menekan Ketergantungan Logam Tanah Jarang China

        Menurut Lagarde, jika seluruh negara anggota blok euro menurunkan hambatan perdagangan mereka, hambatan internal dapat berkurang dan cukup untuk mengimbangi dampak tarif terhadap pertumbuhan ekonomi dari Uni Eropa.

        Untuk mengatasi masalah tersebut, dirinya mengusulkan pembentukan “Rezim ke-28.” Ia merupakankerangka hukum alternatif yang berlaku seragam dalam seluruh kawasan euro dan berada di atas aturan nasional negara anggota blok dari Eropa.

        Menurut Lagarde, rezim opsional tersebut dapat mengurangi kebutuhan harmonisasi aturan yang dinilai sangat kompleks, sekaligus membantu menahan arus tabungan domestik yang selama ini keluar dari Uni Eropa.

        Ia menambahkan bahwa perusahaan yang berkembang dalam struktur tersebut akan lebih mudah mengakses pembiayaan lintas negara, sehingga tabungan besar dalam kawasan euro dapat dialihkan ke investasi produktif.

        Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Diskon Tarif Saat Nataru, Mana yang Paling Besar?

        Lagarde juga mengusulkan harmonisasi pajak pertambahan nilai (PPN) dan perluasan penggunaan mekanisme pemungutan suara mayoritas agar hak veto lebih jarang digunakan di Uni Eropa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: