Anggota DPRD DKI Lukmanul Hakim Ajak Masyarakat Dukung Dapur Umum Korban Bencana Sumatera
Kredit Foto: Istimewa
Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada para korban bencana hidrometeorologi di Sumatera. Secara khusus, ia menyoroti pentingnya membantu memenuhi kebutuhan di dapur-dapur umum yang telah didirikan. Saat ini, ketersediaan makanan dan minuman di beberapa lokasi bencana menjadi sulit karena sumber daya dan cadangan pangan banyak yang musnah akibat terjangan bencana. Oleh karena itu, diperlukan uluran tangan dari masyarakat di daerah yang tidak terdampak.
Lukmanul Hakim, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, pada hari Rabu (3/11/2025), menekankan urgensi pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
“Kebutuhan makan dan minum merupakan hal paling dasar yang harus dipenuhi. Jangan biarkan saudara-saudara kita di Aceh, Sumbar dan Sumut yang dilanda bencana alama sampai kelaparan. Jangan sampai saudara-saudara kita menahan lapar melebihi waktu kewajarannya. Untuk itu saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu kebutuhan yang diperlukan dapur umum yang saat ini menjaid tumpuan kebutuhan makan dan minum warga yang dilanda bencana,” kata beliau.
Menurut Lukman, sangat tidak mungkin hanya mengandalkan sumber pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menangani bencana alam yang terjadi. Setidaknya bantuan dalam bentuk makanan, minuman dan kebutuhan keseharian lain yang sifatnya serta merta, menjadi tanggung jawab sosial kita bersama.
Baca Juga: Ketua Bapemperda DPRD DKI Jakarta Terima Aspirasi Penolakan Raperda KTR, Bakal Buka Ruang Diskusi
Perlu diketahui bencana yang melanda tiga provinsi di Sumatera menyebabkan 753 orang meninggal, jumlah yang hilang ada sekitar 650 orang, sementara jumlah korban yang mengalami luka-luka sampai pertengahan pekan ini ada 2.600 jiwa. Total warga terdampak bencana, sampai hari Rabu ini mencapai 3,3 juta jiwa, rinciannya 141 ribu ada di Sumatera Barat, 1,7 juta ada di Sumatera Utara dan 1,5 juta jiwa ada di Aceh.
Kondisi tersebut, menurut Lukman, sangat serius dan membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mengatasinya. Besarnya dampak, dan banyaknya korban bencana membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat.
“Akibat bencana tersebutm ada hal-hal yang menjadi kebutuhan serta merta selain makan dan minum mencakup pakaian, obat-obatan untuk penyakit ringan seperti obat sakit kepala, diare, penutup luka, serta kebutuhan khusus kaum perempuan. Dalam kondisi darurat seperti sekarang itu yang sangat diperlukan,” ujar Lukmanul Hakim, politisi asal Aceh yang langsung mengirimkan bantuan sembako ke beberapa dapur umum di Aceh begitu mendapatkan informasi ada kebutuhan mendadak untuk layanan dapur umum.
Saat ini setidaknya ada 30 titik dapur umum dan dapur mandiri yang tersebar di 3 provinsi di Sumatera untuk melayani kebutuhan warga yang mengungsi dan kehilangan tempat tinggal akibat bencana hidrometeorologi. Di Sumatera barat dapur umum dan dapur mandiri ada 9 titik, di Sumut sudah beridiri dapur umum dan dapur mandiri di 12 titik, sedmentara di Provinsi Aceh ada 7 titik dapur umum dan dapur mandiri.
Baca Juga: Target Pendapatan Turun, DPRD Jabar Minta Strategi Ekonomi Lebih Agresif dalam APBD 2026
Untuk Sumatera Barat 9 dapur umum dan dapur mandiri saat ini mampu melayani 30 ribu bungkus makanan per hari untuk wilayah Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan. Sedangkan 12 titik dapur umum dan dapur mandiri di Sumatera Utara yang tersebar di Mandailing Natal, Langkat, Tapanuli Utara mampu melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari. Adapun di Aceh di 7 titik dapur umum dan dapur mandiri yang berada di Subulussalam, Pidie Jaya dan sekitarnya mampu melayani sekitar 28.000 bungkus makanan per hari.
Lukman berharap semua pihak utamanya Perusahaan transportasi dan logistic juga ikut membantu pengiriman bantuan melihat kondisi infrastruktur yang masih porak-poranda dan membutuhkan waktu untuk pemulihannya. Tentu lembaga resmi seperti BNPB, Kementerian yang ada di kabinet merah putih sudah mulai bergerak.
“Tapi itu belum akan mencukupi, karenanya saya mengajak semua pihak khususnya BUMN, pemerintah daerah yang tidak terkena bencana, para tokoh dan Perusahaan-perusahaan nasional berempati melakukan aksi kemanusiaan bersama. Mari kita melakukan aksi nyata, tahan dulu ribut-ribut di medsos, tidak usah saling saling menyalahkan supaya dampak bencana bisa segera dituntaskan,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: