WE Online, Palembang - Produsen pupuk yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan PT Pupuk Sriwidjaja mendukung mewujudkan swasembada pangan di sembilan provinsi yang pemenuhan kebutuhan pupuknya menjadi tanggung jawab perusahaan itu.
"Untuk mendukung program swasembada pangan nasional, kami menjamin ketersediaan pupuk di sentra produksi pertanian sembilan provinsi wilayah kerja perusahaan meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Humas PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie di Palembang, Kamis (26/11/2015).
Menurut dia, pihaknya siap mendukung program swasembada pangan nasional yang ditergetkan pemerintah tiga tahun ke depan sesuai dengan porsi perusahaan yakni menyediakan pupuk dalam jumlah cukup atau sesuai dengan kebutuhan petani.
Untuk mewujudkan swasembada pangan nasional, pemerintah berupaya menyiapkan fasilitas pendukung berupa bibit unggul, pupuk, alat dan mesin pertanian, serta irigasi.
"Porsi kita di pupuk, untuk mendukung pemerintah menyediakan fasilitas tersebut, PT Pusri akan berupaya menjaga pupuk urea selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan petani di seluruh rayon," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di sembilan provinsi rayon pemasaran itu, sekarang ini telah disiapkan ribuan ton pupuk urea bersubsidi di tingkat gudang masing-masing sentra produksi pertanian.
Pupuk urea yang tersimpan dengan baik di gudang-gudang sentra produksi pertanian, sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), siap didistribusikan kepada petani.
Stok pupuk tersebut diupayakan akan terus ditambah, untuk menambah stok di gudang-gudang sentra produksi pertanian tidak ada masalah karena kegiatan produksi keempat pabrik PT Pusri yang beroperasi di ibu kota Provinsi Sumsel itu berjalan dengan baik.
Selain terus berupaya menambah stok, untuk mencegah terjadinya kelangkaan pupuk di tingkat petani, akan dilakukan pengawasan dan pengecekan di lapangan secara maksimal.
Jika pada suatu sentra produksi pertanian terjadi penyerapan pupuk secara maksimal sesuai dengan RDKK sementara di daerah lain minimal sehingga terjadi kelebihan akan dimobilisasi ke daerah yang mengalami kekurangan, ujar Sulfa. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait: