Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang memastikan pemasangan 'water hibah' jaringan sekunder dan tersier gratis untuk warga ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sudah mencapai 80 persen.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kupang, Noldy Mumu mengatakan "Akhir Agustus sudah selesai pemasangan jaringan sekunder dan pada September sesuai rencana akan dilakukan sambungan rumah," katanya di Kupang, Sabtu (13/8/2016).
Dia mengatakan, PDAM Kota Kupang memasang jaringan sekunder dan tersier program 'water hibah' atau hibah air minum dari Kementrian PU bagi warga berpenghasilan rendah di wilayah itu, untuk mudah mengakses air bersih demi pemenuhan kebutuhan dalam rumah tangga.
Dalam konteks itu, pelaksanaan program itu bisa terealisasi setelah Pemerintah Kota Kupang menyatakan dukungannya dengan telah menandatangani naskah perjanjian kerja sama bersama Dirjen Perimbangan Keuangan Daerah Kementerian Keuangan RI di Jakarta.
Dia mengatakan, program hibah air minum yang dinamakan 'water hibah' ini merupakan pemberian hibah pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dapat memperluas cakupan pelayanan air minum perpipaan di wilayah Kota Kupang.
Setelah penandatanganan tersebut, selanjutnya, PDAM Kota Kupang melaksanakan pemasangan sambungan baru untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Kupang.
"Dan sampai saat ini sudah mencapai 80 persen sambungan sekundernya dan diperkirakan akan berakhir pada Agustus nanti. Pada awal September akan dilanjut dengan pemasangan tersier atau sambungan rumah tangga," katanya.
Noldy menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang memberikan dukungan penuh kepada PDAM untuk membangun instalansi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini terukur dalam kuota capaian tertentu melalui program water hibah APBN 2016 ini.
Untuk tahapan di 2016 ini, PDAM akan memasang untuk 2.500 sambungan rumah sistem jaringan sekunder dan tersier warga berpenghasilan rendah.
"Tahun ini merupakan tahun kedua PDAM Kota Kupang mendapat kepercayaan mendapatkan water hibah. Tidak semua daerah memperoleh kesempatan tersebut," katanya.
Menurut dia, salah satu persyaratan teknis yang cukup ketat yakni dibutuhkan komitmen serius dari pemerintah daerah dan hal itu diwujudkan oleh Wali Kota Kupang Jonas Salean dengan pendatanganan hibah tersebut.
Secara nasional, dari 425 PDAM di Indonesia, hanya kurang dari seperempatnya yang memperoleh anggaran water hibah ini.
Karena itulah PDAM tidak akan menyiakan kesempatan dan kepercayaan ini, untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan air bersih warga di daerah yang terkenal krisis air jika kemarau melanda itu.
"Kita berharap ke depan tidak ada lagi aral dan rintangan sehingga realisasi pemasangan jaringan itu bisa segera diwujudnyatakan," kata Noldy. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement