Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah, AP I Tawarkan Bunga di Kisaran 7,45-8,85%

Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah, AP I Tawarkan Bunga di Kisaran 7,45-8,85% Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura I (Persero) menerbitkan obligasi melalui skema penawaran umum "Obligasi I Angkasa Pura I dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016". Dari kedua aksi tersebut perseroan berharap memperoleh dana sebesar Rp 3 triliun. Dimana, dari penerbitan Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 Rp 2,5 triliun. Sedangkan dari Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016 Nilainya sebesar Rp 500 miliar.

Obligasi dan sukuk ijarah tersebut diterbitkan dalam tiga seri dimana seri A berjnagka waktu lima tahun dengan tingkat kupon obligasi 7,45-8,20 persen per tahun dan indikasi tingkat bagi hasil sukuk ijarah 7,45-8,20 persen per tahun.

Seri B berjangka waktu tujuh tahun dengan indikasi tingkat kupon obligasi 7,95-8,70 persen per tahun dan indikasi tingkat bagi hasil sukuk ijarah 7,95-8,70 persen per tahun. Lalu, Seri C berjangka waktu sepuluh tahun dengan indikasi tingkat kupon obligasi ?8,10-8,85 persen per tahun dan indikasi tingkat bagi hasil sukuk ijarah ..-.. persen per tahun.

"Kupon obligasi ajan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing kupon obligasi, kata Direktur Utama Angkasa Pura I, Sulistyo Wimbo Hardjito, di Jakarta, Senin (17/10/2016).

Menurutnya, dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah ini sekitar 75 persen akan digunakan untuk pengembangan lima bandara. Kelimanya yaitu, Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Juanda, dan Bandara Sultan Hasanuddin. Sisanya sebesar 25 persen untuk investasi rutin perseroan.

"Pengembangan bandara agar kapasitas tidak lagi 200-300 persen tapi bisa 100 persen. Ini untuk kenyamanan penumpang. Invetasi rutin kemanan, kenyamanan, dan keselamatan penerbangan. Kebanyakan peralatan pengganti. Jadi perlatan yang sudah perlu diganti kami ganti. Untuk investasi yang lain itu terkait peningkatan revenue yang besar itu dari bandara, yang kecilnya untuk bangunan parkir, kemudian kita lakukan perbaikan atas ruangan yang ada di bandara. Ketiga untuk tambah balie edit. Contoh untuk upgrade internet, wifi di bandara dan lain-lain. Ini yang merupakan kegiatan value added," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa obligasi dan sukuk ijarah perseroan mendapatkan peringkat idAAA dan idAAAsy (triple A; stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun, penjamin pelaksana emisi dipegang oleh PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

"Pengalaman, track record dalam manajemen operasional bandara serta profil perusahaan jasa kebandarudaraan yang baik membuat kamu mendapatkan peringkat obligasi dan sukuk ijarah yang baik. Kami optimis penawaran unum ini akan sukses," terangnya.

Dalam kesempatan yang lama sama Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Angkasa Pura I Novrihandri mengungkapkan perseroan saat ini tengah mengurangi ketergantungan pendapatab dari aeronautika dengan mengoptimalkan pendapatan non-aeronautika, seperti pendapatan dari konsesi, penyewaan dan pergudangan, serta melalui entitas anak yang menunjang pengelolaan bandara dan aset-aset yang dimiliki perseroan.

"Pada Juni 2016 komposisi pendapatan aeronautika terhadap pendapatan usaha turun menjadi 58,88 persen dari sebelumnya pada 2011 sebesar 76,67 persen. Sedangkan komposisi pendapatan non-aeronautika naik menjadi 41,12 persen dari sebelumnya pada 2011 sebesar 23,33 persen," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: