Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4000 Titik di Jalanan Mataram Gunakan Lampu Hemat Energi

4000 Titik di Jalanan Mataram Gunakan Lampu Hemat Energi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Mataram -

Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram HM Kemal Islam menyatakan dari 9.000 titik penerang jalan umum di kota itu sebanyak 4.000 titik sudah menggunakan lampu hemat energi atau "light emitting diode".

"Sementara sisanya masih menggunakan lampu konvensional yang ke depannya akan kita ganti secara bertahap dengan lampu hemat energi," katanya di Mataram, Minggu (6/11/2016).

Dikatakan pergantian 4.000 lampu konvensional menjadi lampu LED (light emitting diode), dilaksanakan mulai tahun 2015 hingga saat ini. Untuk mengganti lampu konvensional yang dinilai boros energi itu, butuh waktu sekitar lima tahun, namun itu juga tergantung ketersediaan anggaran.

"Kalau anggaran mencukupi, pergantian ribuan penerang jalan umum (PJU) konvensional bisa dilakukan dalam satu atau dua tahun," katanya.

Terkait meterisasi, lanjut Kemal, dari 9.000 titik PJU yang ada baru 65 persen menggunakan meterisasi, sedangkan sisanya 35 persen masih menggunakan sistem kontrak daya. Dikatakan untuk mengalihkan kontrak daya menjadi meterisasi pada tahun 2015, pemerintah kota telah menyiapkan anggaran Rp1 miliar, tapi pihak PLN belum dapat merealisasikan usulan itu.

"Tahun ini, kita juga kembali mengalokasi Rp1 miliar untuk meterisasi, namun PLN juga belum memberikan kesanggupannya sehingga anggaran itu kita kembalikan untuk dirasionalisasi," katanya.

Menurutnya penggunaan meterisasi juga menjadi bagian efisensi pembanyaran listrik, dimana jika menggunakan meterisasi satu titik lampu dengan 80-90 watt dibayar sekitar Rp75 ribu. Tetapi jika menggunakan kontrak daya, satu titik lampu dengan watt yang sama dibayar sekitar Rp275 ribu.

Dengan demikian, jika semua PJU di Kota Mataram telah menggunakan meterisasi, pembayaran listrik bisa mencapai sekitar Rp1,5 miliar per bulan, dimana saat ini pembayaran listrik secara menyeluruh masih berkisar rata-rata Rp2 miliar per bulan.

"Karena itulah, kita berharap tahun 2017 pihak PLN bisa merealisasikan usulan program meterisasi sebagai upaya efisiensi," kata Kemal. Ant.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: