Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mantap Fokus Garap Bisnis Mikro

Bank Mantap Fokus Garap Bisnis Mikro Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Bank Mantap tetap fokus menggarap bisnis pensiunan, mikro, usaha kecil dan menengah (UKM) setelah PT Pos Indonesia melepas saham di Bank Mantap ke PT Taspen. Bank Mantap menilai cakupan segmen bisnis pensiunan dan mikro masih luas.

Komisaris Utama Bank Mantap Abdul Rachman mengatakan pihaknya akan lebih ekspansif pada 2017 karena nasabah pensiunan dan mikro masih membutuhkan kantor cabang untuk layanan perbankan. Salah satunya adalah menambah 60 kantor cabang.

Rencananya, kantor-kantor cabang ini akan banyak berdiri di luar Bali seperti di Pulau Jawa dan Sumatra yang memiliki pasar pensiunan dan mikro yang tinggi. Selain cabang, Bank Mantap juga akan mengembangkan mobile banking yang terkoneksi dengan PT Bank Mandiri Tbk karena di era digital mobile banking menjadi pendukung kantor cabang.

Direktur Utama Bank Mantap Nixon Napitupulu menambahkan pihaknya masih menitikberatkan bisnis pada kredit pensiunan dengan target pertumbuhan sebesar 100% pada 2017. Selanjutnya kredit mikro menjadi fokus kedua perusahaan dengan target pertumbuhan kredit mikro sebesar 32% pada tahun ini.

"Di 2017 kredit pensiunan ditargetkan tumbuh lebih dari dua kali lipat dari posisi saat ini," jelas Nixon.

Sedangkan, secara keseluruhan kredit akan tumbuh di atas 60% pada tahun ini dengan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp5 triliun. Tak ingin hanya mengandalkan DPK sebagai sumber dana, Bank yang berpusat di Bali ini juga berencana menerbitkan obligasi untuk kebutuhan likuiditas.

"Kami berencana menerbitkan bonds senilai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun di tahun ini," terang Nixon.

Data terakhir tercatat Bank Mantap membukukan kredit sebesar Rp4,50 triliun per November 2016 atau tumbuh 210% dari posisi Rp1,45 triliun per November 2015, sedangkan DPK mencapai Rp4,84 triliun per November 2016, tumbuh 189% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 senilai Rp1,67 triliun.

Dari pertumbuhan tersebut, anak usaha Bank Mandiri dan Taspen ini memperoleh laba bersih sebesar Rp49,39 miliar per November 2016 atau tumbuh 123% dibandingkan perolehan laba bersih November 2015 senilai sebesar Rp22,12 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: