Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Berakhir di Tengah Laporan Laba Perusahaan

Wall Street Berakhir di Tengah Laporan Laba Perusahaan Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, New York -

Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Jumat (3/2/2017) pagi WIB, setelah terombang-ambing antara keuntungan dan kerugian, karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan laba perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 6,03 poin atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 19.884,91 poin. Indeks S&P 500 naik 1,30 poin atau 0,06 persen menjadi berakhir di 2.280,85 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 6,45 poin atau 0,11 persen menjadi 5.636,20 poin.

Saham Facebook Inc turun 1,79 persen menjadi 130,84 dolar AS, meskipun situs jaringan media sosial menyampaikan hasil kuartal keempat yang lebih baik daripada perkiraan.

Saham Ralph Lauren Corp menukik 12,32 persen menjadi 76,61 dolar AS, setelah merilis laporan laba kuartal tiga tahun fiskal perusahaan mengecewakan.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 7,9 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,2 persen.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 28 Januari, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 246.000, turun 14.000 dari level direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, Kamis.

Sementara itu, investor masih memilah-milah keputusan Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada kisaran 0,5-0,75 persen.

Dalam pernyataannya yang dirilis Rabu sore, bank sentral AS melukiskan gambaran yang relatif positif untuk perekonomian negara itu. "Pasar tenaga kerja terus menguat dan ... kegiatan ekonomi telah terus berkembang pada kecepatan yang moderat," kata pernyataan itu.

The Fed juga mengakui meningkatnya sentimen konsumen dan bisnis menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, tetapi tidak memberikan petunjuk tentang kapan akan menaikkan suku bunga berikutnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: