Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantan Menlu Ini Sebut Kunjungan Raja Salman Sinyalemen Positif Investasi

Mantan Menlu Ini Sebut Kunjungan Raja Salman Sinyalemen Positif Investasi Raja Salman bin Abdul Aziz | Kredit Foto: Guest.gov.sa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan wakil menteri luar negeri Dino Patti Djalal menganggap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada awal Maret mendatang, sebagai sinyalemen positif untuk mempererat kerja sama ekonomi dan investasi.

"Raja Salman kan belum terlalu sering ke luar (negeri), jadi kalau dia ke Indonesia itu benar-benar merupakan sinyal yang baik apalagi dia membawa begitu banyak delegasi," kata Dino usai menjadi pembicara dalam seminar tentang ASEAN yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia, Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Menurut dia, kunjungan Raja Salman yang akan membawa rombongan sekitar 1.500 orang, diantaranya 10 menteri dan 25 pangeran, harus dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia untuk menarik investasi bagi proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

"Kalau kita bisa mendapat petro dollar dari Saudi untuk investasi infrastruktur saya kira akan baik sekali," ujar diplomat kelahiran Beograd, Yugoslavia itu.

Raja Salman diagendakan berada di Indonesia pada 1-9 Maret 2017 untuk mengikuti kegiatan kenegaraan pada 1-3 Maret 2017 dan sisa waktunya akan dimanfaatkan untuk mengunjungi Bali.

Kedatangan penjaga dua kota suci Umat Islam, Mekkah dan Madinah, itu dianggap bersejarah mengingat kunjungan terakhirnya ke Indonesia dilakukan pada 1970.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Joko Widodo akan menerima Raja Salman di Istana Bogor.

Pramono mengatakan kunjungan Raja Salman akan membahas lima kesepakatan kerja sama, yaitu promosi bidang seni dan warisan budaya, pertukaran ahli termasuk kesehatan haji dan umrah, promosi Islam modern melalui dakwah dan pertukaran ulama, peningkatan frekuensi penerbangan dari Indonesia ke Saudi serta pemberantasan kejahatan lintas batas.

Kerja sama ekonomi lainnya yang akan dibahas antara lain pembangunan kilang minyak di Cilacap yang merupakan hasil kerja sama Pertamina dan Saudi Arabian Oil Company dengan nilai investasi mencapai 6 miliar dolar AS.

Sepanjang 2016, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Arab Saudi hanya sebesar 900 ribu dolar AS untuk 44 proyek di Indonesia.

Nilai investasi tersebut menempatkan Arab Saudi di urutan ke-57, di bawah Afrika Selatan yang menanamkan modalnya sebesar 1 juta dolar AS dan Mali yang mampu menginvestasikan 1,1 juta dolar AS di Tanah Air. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: