Program elektronifikasi berhasil diimplementasikan di 134 instansi di Sumatera Utara dengan jumlah pegawai yang beralih ke instrumen non-tunai itu sebanyak 11.600 orang.
"Data pencapaian di posisi Oktober 2016 itu menjadi sinyal positif dalam menciptakan efisiensi perekonomian di masyarakat," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Arief Budi Santoso di Medan, Jumat (3/3/2017).
Menurut dia, untuk meningkatkan implementasi program di tingkat Sumut mau pun Kota Medan, BI terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dan melakukan edukasi secara rutin kepada Aparat Sipil Negara (ASN).
Program elektronifikasi yang berhasil diimplementasikan di 134 instansi itu sudah 62 persen dari 217 instansi yang ada.
Sementara jumlah pegawai yang beralih ke instrumen non-tunai sebanyak 11.600 orang tersebut atau sebesar 56 persen dari 20.700 orang pegawai.
Dia juga mengakui, literasi keuangan Sumut menunjukkan peningkatan. Kondisi itu tercermin dari jumlah pemegang uang elektronik (e-money) dan instrumen non-tunai lainnya yang terus meningkat. Jumlah pemegang uang elektronik (U-Nik) pada periode laporan, misalnya tercatat meningkat 2,2 persen (qtq) atau menjadi 35.400 dari sebelumnya 34.400 orang.
Jumlah pemegang U-Nik di Sumut tertinggi di Sumatera.
Walaupun sejalan dengan aktivitas konsumsi yang meningkat di akhir tahun 2016, nominal yang tersimpan dalam U-Nik menurun signifikan atau dari semula Rp2,2 miliar menjadi Rp76,4 juta.
"BI Sumut terus melakukan sosialisasi untuk Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) seperti lomba video pendek,"kata Arief. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement