Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Kasih Tiga Tips Perkuat Koperasi

Ketua MPR Kasih Tiga Tips Perkuat Koperasi Menteri Puspayoga bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memberikan sambutan pada Seminar Nasional dengan tema "Youth Cooperatives and the Power of Enterpreneurship and Inovation" di Universitas Padjadjaran Jatinangor Jawa Barat (10/04/2017). | Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Bandung -

Keberadaan koperasi di Indonesia harus diperkuat sebab lembaga tersebut?merupakan wujud sistem ekonomi Pancasila.

Hal itu ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam pembukaan semiloka Koperasi Pemuda Indonesia di Bandung, Senin (10/4/2017). Acara ini juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga.

Zulkifli mengatakan UUD 1945 dalam pasal 33 ayat 1 menyatakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

"Oleh sebab itu, soku guru perekonomian kita yang paling tepat adalah koperasi. Koperasi jangan dibiarkan mengalami tarung bebas melawan liberalisme dan kapitalisme," tegasnya.

Untuk itu, Zulkifli menyarankan agar koperasi ikut dalam segala hal yang menguasai kebutuhan hidup orang banyak. Hal itu akan menunjukkan keberpihakan negara terhadap koperasi. Dia menuturkan ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat koperasi, ?yaitu mengembalikan pengelolaan sembilan bahan pokok ke Bulog dan Bulog melakukan kerja sama dengan koperasi untuk sumber produksi dan dalam hal distribusi.

Kedua melibatkan koperasi dalam semua proyek pemerintah daerah dan ketiga membantu permodalan dan manajemen koperasi bekerja sama dengan bank.

"Jika ketiga hal ini dilakukan, saya yakin koperasi akan tumbuh pesat sehingga kesejahteraan meningkat," tegasnya.

Menteri Puspayoga juga mengatakan koperasi merupakan amanat dari UUD 1945. Karena itu, pemerintah melakukan program koperasi pemberdayaan dan pembenahan melalui reformasi koperasi. Dia menegaskan bentuk koperasi yang hendak dicapai pemerintah adalah koperasi yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing.

"Pemerintah tidak mengarahkan sebanyak-banyaknya lembaga koperasi, tetapi yang banyak harus anggotanya. Itu indikator koperasi berkualitas. Dengan kualitas koperasi lebih mudah dibina dan diawasi," tegas Puspayoga.

Dengan keberpihakan juga, pemerintah melaksanakan reforma agraria dan mendistribusikan lahan-lahan perkebunan bagi koperasi. Tahun 2017 ditargetkan redistribusi lahan akan diterima 400 koperasi dengan luas lahan 590.000 ha.

Puspayoga melanjutkan, untuk meningkatkan mutu koperasi, pihaknya sedang memperbanyak Lembaga Sertifikasi Profesi Koperasi. Diharapkan, LSP Koperasi akan berdiri di semua provinsi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: