Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulsel Dinilai Paling Layak Jadi Ibu Kota Indonesia

Sulsel Dinilai Paling Layak Jadi Ibu Kota Indonesia Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan daerahnya, khususnya Kota Makassar sangat siap dan layak untuk menjadi ibu kota Indonesia. Kelayakan Sulsel siap diadu dengan berbagai daerah lain, seperti Palangkaraya di Kalteng, yang dijagokan menjadi ibu kota negara. "Kita siap bersaing, termasuk dengan (Palangkaraya) Kalteng," kata Syahrul, seusai meresmikan dimulainya pembangunan Masjid Center Point of Indonesia (CPI), di Makassar, Kamis, (1/6/2017).
Berbagai keunggulan Sulsel, Syahrul memaparkan terletak pada lokasinya yang sangat strategis. Sulsel disebutnya terletak tepat di tengah Indonesia. Dengan begitu, memposisikan ibu kota Indonesia di daerahnya, khususnya Makassar merupakan pilihan tepat. Belum lagi, infrastruktur Makassar sangat menunjang ketimbang beberapa daerah lain yang diusulkan. Terlebih, Kota Daeng diproyeksikan menjadi kota dunia dan merupakan salah satu kota berkonsep smart city di Tanah Air.
Menurut Syahrul, pembangunan proyek CPI di lahan reklamasi pesisir pantai Makassar merupakan upaya mempertegas posisi daerahnya sebagai pusat Indonesia. Di atas lahan reklamasi tersebut, pihaknya membangun berbagai landmark baru yang menjadi ikon Sulsel, bahkan Indonesia. Di antaranya yakni Wisma Negara dan Masjid CPI. Khusus Masjid CPI diproyeksikan masuk 30 masjid terunik di dunia. Masjid ini dibangun dengan 99 kubah di tengah laut.
Keunggulan lain Sulsel, Syahrul mengimbuhkan terletak pada risiko bencana alam yang minim. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan pihaknya, meski berada di pesisir pantai, Kota Makassar dan sekitarnya dipastikan aman dari terjangan bencana Tsunami. Secara keseluruhan, Sulsel juga bebas dari bencana gunung berapi. "Insya Allah, tidak akan kena tsunami setidaknya dalam 200 tahun dan juga tidak ada gunung berapi," papar Gubernur Sulsel dua periode tersebut.
Lebih jauh, Syahrul menjelaskan keinginan pihaknya untuk menjadikan Makassar menjadi ibu kota negara dilatari upaya membangun Indonesia yang lebih baik. Masa depan Indonesia diketahui berada pada Indonesia Timur mengingat sumber daya alam terbesar berada di kawasan tersebut. Adapun Makassar merupakan pintu gerbang Indonesia Timur. Pemindahan ibu kota negara ke daerahnya juga dimaksudkan untuk menepis tudingan bahwa Indonesia hanya milik orang Jawa.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, menambahkan Makassar sudah jauh hari siap untuk menjadi ibu kota Indonesia. Tidak butuh banyak pembenahan infrastruktur mengingat Makassar merupakan kota yang terus berkembang dan pembangunannya melesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. "Jauh hari sudah siap kok. Dari analisa potensi bencana, Makassar juga aman. Tidak ada potensi tsunami dalam siklus 200 tahun," ucapnya.
Pemindahan ibu kota Indonesia sendiri sedang dan terus dikaji oleh Bappenas. Hasil kajian diproyeksikan rampung pada 2019. Dasar kajian tersebut yakni fakta bahwa pembangunan ekonomi antara di Pulau Jawa dengan pulau lainnya tidak seimbang. Pembangunan di Pulau Jawa lebih tinggi daripada di pulau lainnya di Indonesia. Beberapa daerah yang dijagokan menjadi ibu kota negara adalah Palangkaraya, Makassar dan Mamuju.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: