Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno hadir di Surabaya untuk mengisi kegiatan "Ngaji Bisnis bareng Sandiaga Uno" yang diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN).
Ia menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi pembeda antara politik dan bisnis, yaitu masalah loyalitas, masalah risiko serta masalah janji.
"Kalau di bisnis, loyalitas adalah segalanya, tapi di politik bukan yang utama. Kalau di bisnis, risiko mendapat perhatian setengah mati untuk menguranginya, tapi di politik semakin tinggi risiko semakin menarik. Begitu juga tentang janji, yang di bisnis wajib terealisasi, tapi di politik belum tentu," katanya.
Di sisi lain, disinggung kedatangan dan rangkaian kegiatannya selama dua hari di Jatim, politisi asal Partai Gerindra tersebut membantah ada keterkaitan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat. Mantan Ketua Umum HIPMI itu justru mengaku ingin seperti Soekarwo-Saifullah Yusuf yang terbukti hampir dua periode bersama-sama membangun Jatim tanpa ada konflik.
"Saya ingin belajar dari Pakde Karwo dan Gus Ipul yang sudah dua periode memimpin Jatim," kata pria yang dijadwalkan dilantik sebagai pemimpin DKI Jakarta bersama Anies Baswedan pada Oktober mendatang.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku sepakat dengan pemikiran Sandiaga Uno yang menyarankan agar pengusaha tak terjun ke politik jika belum siap sebagai politisi.
"Lebih baik fokus dan konsentrasi membesarkan usahanya karena pengusaha itu bermanfaat bagi banyak orang maupun negara. Mereka membayar pajak dan menciptakan lapangan pekerjaan, yang tentunya berimbas pada penguatan perekonomian," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement