Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Ekspor Impor, Ekonomi DKI Melorot 0,49%

Gara-Gara Ekspor Impor, Ekonomi DKI Melorot 0,49% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2017 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya dan lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia (BI).

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Doni P. Joewono mengatakan bahwa perlambatan itu disebabkan oleh pelemahan kinerja ekspor dan impor, serta belanja pemerintah ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ini turun menjadi 5,96% (yoy) dari 6,45% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Namun, pertumbuhan sepanjang semester I 2017 (6,20%, c to c) tercatat lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (5,89%, c to c).

"Pelemahan kinerja ekspor DKI Jakarta tidak terlepas dari perkembangan pasar luar negeri untuk produk ekspor utama Jakarta, seperti kendaraan bermotor dan perhiasan yang belum sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi global secara umum. Pada triwulan II 2017, ekspor Jakarta mengalami pertumbuhan negatif 13,69% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 5,84%," ujar Doni di Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Selain itu, katanya, kebijakan pemerintah melalui Peraturan Dirjen Perhubungan Darat No. SK2717/Aj.201/DRJD tentang Pengaturan Lalu-lintas dan Pengaturan Kendaraan Angkutan Barang pada Masa Angkutan Lebaran tahun 2017 turut berkontribusi dalam rendahnya aktivitas ekspor dan impor Jakarta.

"Berdasarkan peraturan tersebut, angkutan barang ekspor dan impor pada masa angkutan lebaran tahun 2017, yaitu dari 21 Juni sampai dengan 29 Juni 2017 tidak boleh beroperasi melalui jalan nasional dan jalan tol. Kebijakan tersebut menyebabkan menurunnya aktivitas arus barang dari dan menuju pelabuhan, termasuk yang terkait dengan kegiatan ekspor dan impor," ungkapnya.

Pelemahan ekonomi juga dikontribusi oleh melemahnya kinerja belanja pemerintah, terutama pada belanja kementerian dan lembaga yang memiliki kantor di ibukota. Turunnya kinerja belanja pemerintah tersebut disebabkan oleh bergesernya pembayaran gaji dan tunjangan ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) dari triwulan II ke triwulan III 2017.

"Pada tahun lalu, gaji dan tunjangan ke-13 serta gaji ke-14 (tunjangan hari raya) dibayarkan pada bulan Juni. Sedangkan pada tahun 2017, gaji dan tunjangan tersebut baru dibayarkan pada Juli 2017 (triwulan III). Dampak dari ditundanya pembayaran gaji dan tunjangan ke-13 bagi PNS yaitu kontraksi terhadap konsumsi pemerintah pada triwulan II 2017 sebesar 5,15% (yoy)," tukasnya.

Sementara itu, komponen pengeluaran yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II 2017 adalah konsumsi rumah tangga, konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), dan ekspor neto antar daerah yang masih tumbuh cukup tinggi, meskipun mengalami perlambatan.

Laju perlambatan pada konsumsi rumah tangga dapat tertahan dengan adanya faktor puasa dan Idul Fitri. Konsumsi LNPRT terbantu dengan adanya pilkada DKI Jakarta putaran kedua dan persiapan pilkada di daerah lain, serta kegiatan yayasan (lembaga) keagamaan sepanjang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Sebaliknya investasi (PMTB) tumbuh meningkat sejalan dengan realisasi berbagai proyek infrastruktur di DKI Jakarta.

Sejalan dengan pelemahan kinerja ekspor dan impor, dua lapangan usaha (LU) utama dalam PDRB DKI Jakarta, yaitu LU perdagangan dan industri pengolahan mengalami perlambatan pertumbuhan. LU perdagangan yang melambat disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan intermediate demand dari kegiatan industri pengolahan yang pada periode laporan menunjukkan perlambatan.

Sementara itu, LU utama lainnya yakni konstruksi mengalami peningkatan sejalan dengan pertumbuhan PMTB yang juga meningkat, demikian juga LU informasi dan komunikasi yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: