Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) pada Mei 2015. Hingga dua tahun lebih berjalan, program tersebut sudah tercapai sekitar 14.153 mw pembangkit listrik yang sedang dalam tahap konstruksi.
Pencapaian tersebut belum ditambah dengan dimulainya pembangunan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa-4 dengan kapasitas 2x1.000 Megawatt (mw) milik anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) yakni, PT Bhumi Jati Power (BJP).
"Posisi juni kita punya 14,153 megawatt yang sudah masuk konstruksi kalau ditambahkan progres ini 2.000 kurang lebih awal september kita catat 16,153 mw. Kalau dari fase kontruksi itu suda 47 persen," ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporate Perusahaan Listrik Negara, I Made Suprateka, di Jepara, Kamis (31/8/2017).
Made berharap bahwa proyek pembangkit lainnya yang sedang dalam fase pengadaan bisa segera masuk ke fase konstruksi. Berdasarkan data, pembangkit yang ada dalam tahap perencanaan ada sekitar 6.900 mw dan yang di tahap pengadaan 5.355 mw. Sisanya di PPA kontrak masih belum memasuki tahap fase kontruksi.
"Ini tentunya tinggal hitung waktu saja, di akhir tahun seluruhnya fase perencanaan masuk fase pengadaann tentu ada progres lain di transmisi dan distribusi. Kita tidak berhenti di sana yang masih diproses transmisi dan distribusi," ucapnya.
Program Pembangkit Listrik 35.000 MW adalah komitmen pemerintah bersama PLN dan swasta dalam membangun 109 pembangkit yang dibangun oleh PLN dan Independent Power Producer (IPP). Di mana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 merupakan bagian dari program 35.000 mw dengan skema Independent Power Producer (IPP).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement